Model Pembelajaran Suka-suka

Model pembelajaran - Masalah profesi guru. Modernisasi masyarakat sebagai ciri dari abad ke 21 ini antara lain ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu, teknologi komunikasi dan informasi. Pada satu sisi hal ini merupakan suatu peningkatan kualitas hidup manusia karena semakin banyak kemungkinan untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dengan memanfaatkan hasil ilmu dan teknologi tersebut. Tapi pada sisi lain merupakan problem bagi guru, sebab guru semakin dituntut akan banyak hal,terutama untuk terus menerus mengikuti perkembangan kemajuan guna ditransformasikan kepada anak didik. Manakala guru tidak memperhatikan dan menangkap ilmu dan teknologi itu sendiri tanpa bisa berperan di dalamnya. Sebab para guru berperan ataupun tidak, ilmu dan teknologi akan terus berkembang tanpa bisa dipastikan titik optimalnya. Pengetahuan guru yang absolute (using) atau tidak lagi up to date akan sangat membahayakan generasi brilian di masa yang akan datang, karena anak juga tidak akan mampu mengikuti arus perkembangan masyarakat.
Dalam hal ini, lentera guru hadir untuk menjawab tantangan-demi tantangan yang selalu menerpa guru, terutama dalam menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda, maka model pembelajaran suka-suka ini adalah salah satu jawabannya.

13. Model pembelajaran Suka-suka (susun kata supaya bermakna)
adalah menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata/kalimat yan bermakna, lalu berikan penjelasan.

Langkah-langkah

  1. Guru membagi kelompok belajar pa/pi, dan masing-masing kelompok hanya boleh 3 orang
  2. Kelompok yang tercepat menyusun kata, maka akan diadu kembali dengan kelompok pemenang lainnya
  3. Bagi siswa yang menang 2 kali, maka kelompoknya berhak untuk lolos ke semifinal
  4. Dalam babak semifinal selain kecepatan dalam menyusun kata, kelompok tersebut menjelaskan kata itu dengan benar.
  5. Pada babak final, semua peserta/kelompok yang lolos di semifinal akan diadu dengan dua sesi penilaian. Yang pertama. Siapa yang terlambat/terakhir menyusun kata, maka kelompok itu dipastikan gugur. Yang kedua. Siapa yang menjelaskan kata dengan tidak benar, maka kelompok itu juga dipastikan gugur. Yang ketiga. Untuk kelompok yang masih bertahan diharapkan menyusun cepat kata dan langsung menjelaskan kata/ tersebut dengan benar.
  6. Akhirnya, kelompok yang terbaiklah pemenangnya



0 Response to "Model Pembelajaran Suka-suka"

Post a Comment