Masih banyak orang berpendapat bahwa guru yang baik adalah yang mampu menjelaskan fakta, informasi dan teori kepada siswa. Bahkan ada yang berpendapat bahwa buku yang baik adalah buku yang membuat kesimpulan pada akhir setiap bab. Jelas ini adalah pendekatan ekspositori (metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu atau mengarah kepada tersampainya isi pelajaran kepada siswa secara langsung) yang berusaha menyajikan pelajaran sebaik-baiknya. Ini jelas berbeda dengan pendekatan yang ingin memberikan kesempatan kepada siswa sebagai pusat kegiatan (student centered) sehingga membuat mereka lebih aktif.
Banyak yang berpendapat bahwa yang dianggap punya pengetahuan adalah yang banyak tahu, apakah itu mengenai fakta atau teori. Oleh karena itu kurikulum amat padat dengan topic yang harus diketahui siswa dan dalam penilaian sekolah, tingkat pencapaian siswa dilihat dari apakah siswa dapat mempelajari seluruh topic yang tercantum dalam kurikulum. Tidaklah mengherangkan bahwa jam belajar di Indonesia di sekolah lebih banyak disbanding dengan jam belajar siswa di negeri maju seperti Jepang dan Cina.
Ada kecendrungan bahwa ujian adalah untuk mengetahui sejauh manan siswa dapat menjawab pertnyaan yang mengandalkan ingatan atau hafalan. Oleh karena tekanan pada inatan, maka timbul kecendrungan membawa catatan pada waktu ujian atau mencontoh punya teman. Tapi yang lebih bahaya lagi adalah pada akhirnya tujuan belajar berubah menjadi lulus ujian dan dapat ijazah, tidak peduli bagaimana caranya. Bahkan ada yang membeli ijazah. Akhirnya seperti sekarang telah terhadi, banyak orang berijazah tapi tidak mempunyai kemampuan sesuai dengan ijazah yang dimilikinya.
Inilah kertas atau beberapa catatan rahasia yang sudah terungkap, betapa pendidikan di Negara kita ini masih jauh dari harapan kita semua. Dan Lentera guru kembali hadir memberikan pencerahan dengan menyajikan model pembelajaran yang saya beri nama kerupuk. Selamat mencoba…!
10. Model pembelajaran Kerupuk (kertas rahasia ungkap pakai uraian kata)
Banyak yang berpendapat bahwa yang dianggap punya pengetahuan adalah yang banyak tahu, apakah itu mengenai fakta atau teori. Oleh karena itu kurikulum amat padat dengan topic yang harus diketahui siswa dan dalam penilaian sekolah, tingkat pencapaian siswa dilihat dari apakah siswa dapat mempelajari seluruh topic yang tercantum dalam kurikulum. Tidaklah mengherangkan bahwa jam belajar di Indonesia di sekolah lebih banyak disbanding dengan jam belajar siswa di negeri maju seperti Jepang dan Cina.
Ada kecendrungan bahwa ujian adalah untuk mengetahui sejauh manan siswa dapat menjawab pertnyaan yang mengandalkan ingatan atau hafalan. Oleh karena tekanan pada inatan, maka timbul kecendrungan membawa catatan pada waktu ujian atau mencontoh punya teman. Tapi yang lebih bahaya lagi adalah pada akhirnya tujuan belajar berubah menjadi lulus ujian dan dapat ijazah, tidak peduli bagaimana caranya. Bahkan ada yang membeli ijazah. Akhirnya seperti sekarang telah terhadi, banyak orang berijazah tapi tidak mempunyai kemampuan sesuai dengan ijazah yang dimilikinya.
Inilah kertas atau beberapa catatan rahasia yang sudah terungkap, betapa pendidikan di Negara kita ini masih jauh dari harapan kita semua. Dan Lentera guru kembali hadir memberikan pencerahan dengan menyajikan model pembelajaran yang saya beri nama kerupuk. Selamat mencoba…!
10. Model pembelajaran Kerupuk (kertas rahasia ungkap pakai uraian kata)
adalah menjawab pertanyaan berdasaran angka (nomor) yang ia dapatkan dari kertas gulungan yang telah diacak
Langkah-langkah :
- Kelas dibagi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang
- Tiap-tiap kelompok membuat angka 1-12 dalam kertas ukuran kecil
- Gulunglah kertas tersebut dan taruhlah digelas, kemudian dikocok
- Tentukan anggota pertama yang mengambil gulungan kertas tersebut dan kerjakanlah perintah yang tertulis dalam nomor tersebut
- Peserta yang dapat menjawab perintah mendapat nilai 5, sedangkan yang tidak bisa menjawab mendapat nlai kosong
- Peserta bergiliran mengambil gulungan kertas tersebut
- Pemenangnya adalah peserta yang mengumpulkan nilai terbanyak
0 Response to "Model Pembelajaran Kerupuk"
Post a Comment