Model Pembelajaran Logika

Model Pembelajaran - Sekolah unggul untuk siapa. Gagasan membangun sekolah unggul atau berwawan internasional bukan baru pertama kali kita dengar. Sejak menteri Mashuri, Daoed Joesuf, hingga Fuad Hasan selalu muncul keinginan untuk membangun sekolah yang lain daripada yang lain, dengan nama yang berbeda-beda. Tetapi ada kesimpulan yang sama dari aneka jenis nama sekolah tersebut, yakni semua baru coba-coba, semua hanya bersifat eksperimen. Bukan sebuah konsep yang sudah dipersiapkan matang. Akibatnya aneka jenis sekolah khusus mengikuti sekolah-sekolah yang ada pada umumnya.
Kita belum tahu persis apa yang dimaksud dengan sekolah unggul dalam konsepsi menteri P & K Dr. Wardiman Djojoningrat. Apakah sekolah unggul dalam arti hanya menampung anak-anak yang memiliki IQ hebat, ataukah sekolah yang menampung generasi muda dari latar belakang kecerdasan tetapi dibentuk menjadi generasi muda yang dimiliki keunggulan dan dibentuk hanya bagi mereka yang memiliki ekonomi unggul. Hemat saya membangun sekolah unggul bukanlah sesuatu yang terlarang. Sekolah unggul sah-sah saja. Tetapi kita bicara dalam konteks sistem pendidikan nasional, ada hal yang jauh lebih penting dari itu, yakni membenahi sistem pendidikan nasional itu sendiri. 
Sekolah unggul boleh juga diartikan sebagai sekolah eksklusif. Artinya hanya dari kelompok tertentu saja yang boleh masuk ke dalamnya, apakah tetentu karena otaknya, ekonominya atau status sosial orag tuanya. Dalam teorinya mungkin persyaratan untuk memasuki sekolah tersebut adalah mereka yang memilki prestasi akademik memadai. Tetapi dalam praktek akan terjadi penyimpangan. Dalam alam dimana uang adalah segala-galanya, boleh jadi sekolah itu hanya menjadi sekolah milik orang-orang kaya. Bukankah untuk masuk sekolah tersebut harus membayar uang pendaftaran yang amat mahal ? Bukankah dana SPP juga akan amat mahal ? Bukankah siswa juga harus menanggung biaya aneka fasilitas baik intra maupun ekstra kurikuler. Jika itu yang terjadi, maka sekolah unggul tidak lebih dari pamer kekayaan dalam bentuk lain. Pada satu sisi anak-anak sekolah bukan unggul, begitu berat memikul beban biaya untuk menyelesaikan pendidikannya. Pada sisi yang lain kita menyaksikan bagaimana anak-anak orang berada bebas menghamburkan uang untuk hal yang belum jelas hasilnya. Ini berarti penciptaan diskriminasi pendidikan.
Hal yang demikian jelas menyalahi esensi keberadaan dinas pendidikan yang mengutamakan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh warga Negara. Lebih dari itu kita mesti ingat, bahwa tugas sekolah bukanlah hanya menciptakakan siswa-siswa yang memperoleh angka yang tinggi dalam ilmu alam dan sosial, tetapi sikap mental, moral dan prilaku keseharian itu yang harus ditonjolkan. Maka, apalah artinya otaknya unggul tetapi tak bertuhan, diluar sekolah berkelahi, minuman alkohol, bermain-main dengan narkoba dan aneka obat untuk fly.


14. Model Pembelajaran Logika
adalah melatih kecakapan siswa berpikir secara tepat dalam mengilustrasikan sebuah cerita pendek yang perlu diuji kebenarannya

Langkah-langkah

  1. Guru menyiapkan sebuah mangkok, 2 liter air, dan 3 buah plastik. Isi plastik yang pertama batu besar, isi plastik yang kedua batu kerikil, dan isi plastik yang ke tiga pasir
  2. Setelah meletakkannya perlatan di atas meja, yang pertama guru mengambil mangkok kosong, lalu menuangkan plastik yang isinya batu sebesar kepalan tangan sampai penuh. Kemudian bertanya kepada anak didiknya, “Apakah mangkok ini sudah penuh ?”.
  3. Guru mempersilahkan siswa menjawab dengan alasan logikanya masing-masing
  4. Guru mengambil plastik yang kedua yang isinya batu sebesar kelereng, lalu menuangkan plastik tersebut  ke mangkok sampa penuh. Sekali lagi guru bertanya kepada anak didiknya, “Apakah mangkok ini sudah penuh ?”
  5. Guru mempersilahkan siswa menjawab dengan alasan logika masing-masing
  6. Guru mengambil plastik yang ketiga yang isinya pasir, lalu menuangkan plastik tersebut  ke mangkok sampa penuh. Sekali lagi guru bertanya kepada anak didiknya, “Apakah mangkok ini sudah penuh ?”
  7. Guru mempersilahkan siswa menjawab dengan alasan logika masing-masing
  8. Guru mengambil air, lalu menungkannya ke mangkok sampa penuh. Sekali lagi guru bertanya kepada anak didiknya, “Apakah mangkok ini sudah penuh ?”
  9. Guru mempersilahkan siswa menjawab dengan alasan logika masing-masing
  10. Guru merangkum jawaban siswa 

Jawaban/Pendapat dari Siswa Kelas X

Nama : Irwan
Belum, karena batu-batu yang besar di dalam itu tidak sesuai dengan wadah sehingga tidak memungkinan untuk memenuhi mangkok tersebut
Belum, karena masih ada lubang yang belum bisa ditutupi oleh batu kerikil
Belum, juga karena pasirnya masih lengket di bebatuan sehingga pasir tidak bisa menutupi lubang-lubang yang kecil
Sudah, karena pasir yang halus di bebatuan tersebut jatuh ke dalam dan menutupi lubang-lubang kecil
Maknanya dalam kehidupan :
Sesuatu hal yang besar akan terasa sempurna bila dicukupi oleh hal-hal kecil

Nama : Pardamean
Belum penuh karena masih ada celah-celah dalam mangkok
Belum penuh karena celah yang ada dalam mangkok belum juga tertutupi dengan kerikil tersebut
Sudah karena pasir dapat menutupi celah-celah yang ada dalam mangkok
Sudah karena air mengisi celah-celah dalam mangkok
Makna ditinjau dari pendidikan :
Sesusah apapun dalam belajar pasti ada celah untuk mengatasinya

Nama : Jeni Saputra Panjaitan
Belum penuh karena batu yang dimasukkan kedalam mangkok tidak rata permukaan/lain bentuk, sehingga banyak ruang yang kosong di dalam mangkok tersebut
Belum penuh, karena sama dengan batu 
Belum terlalu penuh karena pasir halus berbentuk sangat kecil sehingga mudah untuk masuk kedalam selah-selah ruang di dalam mangkok akibat susunan batu yang tidak rata
Sudah penuh, karean pasir halus tersebut larut ke dalam celah-celah kecil setelah diberi air
Maknanya di kehidupan sehari-hari :
Suatu kehidupan rumah tangga yang tidak rukun, akan rukun jika saling bekerjasama, dan saling mengerti
Maknanya dalam pendidikan :
Walaupun tidak ada rasa ingin belajar, tetapi kita terima dengan ikhlas, maka tumbuhlah rasa belajar yang optimal

Nama : Purnama
Belum , karena batu yang diisi dalam mangkok belum penuh, masih bisa ditambah
Belum ,karena batu besar dan kerikil yang dibuat dalam mangkok belum bisa penuh masih bisa ditambah lagi dengan pasir
Sudah penuh, karena mangkok sudah di isi dengan batu besar, kerikil dan pasir halus di dalmnya
Sudah penuh, karena sesudah di isi mangkok dengan air bisa tumpah
Maknanya dalam pendidikan :
Pendidikan itu bisa menambah pengetahuan kita sendiri
Maknanya dalam kehidupan sehari-hari :
Makin ditambah silaturahmi kita makin banyak orang yang dekat dengan kita

Nama : M. Husein Nasution
Belum, karena menurut saya masih ada ruangan yang kosong yang bisa atau masih bisa dimasuki oleh udara buktinya saya bisa melihat
Belum, karena menurut saya masih ada ruangan kosong yang bisa dilewati oleh udara
Belum lasannya karena air yang ditumpahkan masih bisa masuk ke dalam
Sudah, karena semua sisinya telah dipenuhi oleh batu-batu dan kerikil, pasir dan air
Maknanya dalam pendidikan :
Tuntutlah ilmu mulai dari nol hingga berisi seperti padi semakin lama semakin berisi

Nama : Alfauza
Belum penuh, karena batu yang dimasukkan belum merata di bawah
Belum, karena batu yang dimasukkan ke dalam masih ada lubang
Belum karena pasir yang dimasukkan di atas batu, masih bisa masuk di dalam mangkok
Sudah karena air itu akan menghisap pasir sehingga pasir itu turun ke dalam mankok, sehingga terisi penuh
Maknanya ditinjau dari pendidikan :
Makin di isi makin penuh, begitu juga sebaliknya manusia tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.

Nama : Sarlan Lubis
Menurut saya belum, karena kalau batu besar yang di isi otomatis/pasti ada rongga-rongga di dalamnya karena bentuk batunya tidak sama
Menurut saya belum, karena dari luar kelihatan sudah tapi nyatanya di dalam masih longgar karena batu besar tersebut
Juga belum, karena dari luar kelihatan sudah penuh tapi nyatanya kalau di dalam tidak, karena disebabkan batu besar tersebut
Sudah, karena kalau sudah di isi dengan batu besar, kerikil ditambah dengan air pastinyalah sudah penuh
Maknanya dari pendidikan :
Orang yang menuntut ilmu, kalau dilihat dari pembawaan seperti orang yang pintar dan penuh dengan ilmu pengetahuan, tetapi kenyataannya dia menutut ilmu hanya untuk memamerkan ilmu pengetahuan yang ia miliki

Nama : Rahmat. H
Belum, karena batu besar itu belum memberikan isi ke dalam air tersebut
Belum, karena dengan diberi kerikil-kerikil pada air tersebut, air belum memberikan volume pada air (batu yang dimasukkan)
Belum, karena air tersebut di isi dengan batu besar dan kecil, karena itulah air tersebut belum full dikarenakan oleh batu besar dan kerikil-kerikil kecil tersebut
Sudah, karena air tersebut sudah tumpah dari mangkok yang di isi pasir, kerikil dan batu
Maknanya bagi pendidikan :
Makin banyak menambah ilmu, makin banyak pula ilmu pengetahuan yang kita ketahui

Nama : Okta Reza Saputra
Belum, karena batu yang dimasukkan ke dalam mangkok belum tersusun
Belum, karena batu yang dimasukkan masih mempunyai ruang
Sudah, karena pasir yang dimasukkan ke dalam mangkok sudah padat
Sudah, karena air yang dimasukkan sudah menutup segala ruang kosong diantara batu
Maknanya dalam pendidikan :
Makin di isi makin banyak mulai dari ilmu yang sekecil-kecilnya sampai ilmu yang besar karena selalu di isi akan bertambah banyak

Nama : Nur Vita
Belum, karena batu-batu itu tidak tersusun rapi dan bentuk-bentuknya berbeda
Belum, karena batu-batu kecil itu belum bisa memenuhi baskom tersebut atau belum bisa menutupi lobang-lobang kecil
Belum, karena tersumbat oleh batu besar atau kecil itu, makanya proses perjalanannya agak tersumbat
Sudah, karena perjalanan pasir dan kerikil itu sudah dibantu oleh air yang tadi.
Maknanya ditinjau dari kehidupan sehari-hari :
Makin ditambah silaturahmi maka semakin banyak orang yang suka sama kita, apalagi kita tidak sombong dan soktau
Maknanya dari pendidikan :
Semakin di isi ilmu kita tu, maka semakin bertambah banyak pula ilmu yang kita dapatkan

Nama : Agussalim
Belum, karena batu yang dimasukkan tidak tersusun dengan rapat dan masih ada udara
Belum, karena masih ada udara di dalam mangkok
Belum, karena masih memiliki udara di dalam mangkok tersebut
Sudah, karena tidak ada lagi udara yang di dalam mangkok tersebut sudah terisi oleh batu dan air
Maknanya dari pendidikan :
Makin di isi makin banyak, mulai dari ilmu yang sekecil-kecilnya sampai dengan ilmu yang besar karena selalu di isi dan bertambah

Nama : Ayu saputri
Belum, karena di celah-celah batu yang satu dan lain masih bisa di isi dengan air dan baru yang besar hanya membentuk gunung
Belum, karena diantara batu-batu yang lain masih bisa kita isi dengan air dan pasir
Sudah, karena telah menutupi batu yang ada jaraknya
Sudah, karena pasir dan air telah memadati batu yang berjarak
Maknanya ditinjau dari pendidikan :
Semakin banyak dan sering kita belajar semakin tinggi pula ilmu yang kita dapatkan, kita ibarat baskom yang di isi dengan batu besar tidak akan penuh dan ditambah lagi dengan kerikil dan itupun belum penuh dan di isi dengan pasir tidak juga penuh dan kita isi dengan air barulah air dapat memadati celah-celah batu yang berjarak, begitu pulalah dengan kita, semakin kita sering belajar semakin banyak ilmu yang kita dapatkan

Nama : Firmansyah
Sudah, karena batu tersebut sudah melewati batas ketinggian mangkok tersebut
Sudah karena mangkok yang berisi batu tersebut sudah karena batu tersebut mambumbung tingi dan melewati batas ketingian mangkok
Sudah, karena pasir-pasir tersebut telah memadati seluruh mangkok tersebut
Sudah, karena pasir tersebut telah terbawa arus air kedalam mangkok tersebut dan menyatu dengan unsure-unsur lainnya.
 Maknanya bagi pendidikan :
Untuk mengetahui suatu permasalahan yang terdapat pada masalah yang kita hadapi

Nama : Sartika
Belum, karena antara batu yang satu dengan yang lainnya masih ada celah dan masih bisa di isi air
Belum, karena yang di isi hanya yang di atas, sedangkan yang di bawah masih ada celah-celah dan masih bisa di isi air
Belum, karena celah-celah di bawah belum terisi oleh pasir, pasirnya hanya di atas
Sudah, karena celah-celah antara batu yang satu dengan yang lainnya sudah berisi air
Maknanya bagi pendidikan :
Ilmu yang kita cari haruslah lengkap dan tidak boleh setengah-setengah atau satu-satu, sekecil apapun celah waktu yang kita miliki haruslah kita gunakan mencari ilmu supaya ilmu kita penuh dan kita selamat di dunia dan akhirat

Nama : rini May Etyasari
Belum, karena batu yang ada di dalam mangkok tersebut tidak rata susunannya dan masih ada yang bolong-bolong atau belum rapat susunannya
Belum, karena di dalam mangkok batu tersebut masih ada yang longgar karena batu besar tersebut
Belum karena dilihat dari permukaannya sudah penuh atau sudah rata tetapi di dalamnya masih ada yang belum tertutupi
Sudah, Karena setelah disiam dengan air, pasir yang ada di permukaan tersebut masuk ke dalam ruang-ruang batu yang belum tersusun rapi, maka pasir tersebut sudah menutupi ruang-ruang batu yang ada di dalam mangkok
Maknanya bagi kehidupan sehari-hari :
Semua orang yang ada di dunia ini belum sempurna, karena di dalam dirinya masih ada kesalahan dan kekhilafan kepada seseorang, maka seperti batu, kerikil, dan pasir yang dimasukkan ke dalam mangkok. Manusia juga susah untuk berusaha dan jujur.

0 Response to "Model Pembelajaran Logika"

Post a Comment