Model Pembelajaran - Amarah, frustasi, dan radikalsme komulatif yang tertanam dalam hati adalah akibat keluhan-keluhan, aspirasi, dan kebijakan-kebijakan yang tidak didengar oleh pemegang kekuasaan sehingga berdampak pada hilangnya jati diri, keseimbagan dan ketidak percayaan antara satu dengan yang lain. Sifat-sifat semacam ini menjadikan insan itu lupa diri dan cendrung terbawa oleh hasutan dan bisikan yang menjadikannya buta lalu berhasrat untuk menyelesaikannya sendiri dengan atau tanpa persetujuan dari pihak manapun. Adanya kata-kata bunuhlah, usirlah, penggallah, pergilah atau himpunlah kekuatan adalah timbul dalam situasi tertentu yaitu dalam situasi dalam keadaan perang. Peperangan timbul akibat keadaan tatkala musuh telah sedemikian rupa melancarkan permusuhan dengan segala bentuk penindasan. Jika musuh bertambah sengit maka ketegasan sangat ditekankan, tetapi jika mereka mengajukan damai agama Islam menganjurkan untuk menyambut segera perdamaian tersebut. jika pihak musuh berhenti merekapun dituntut untuk tidak melanjutkan peperangan tersebut. Di dalam Alquran surat Al-hajj ayat 39-41 diperincikan bahwa peperangan Islam terjadi karena mereka itu terpaksa, terdesak oleh keadaan yang menuntut, karena mereka selalu menjadi korban agresi yaitu mereka yang telah diusir dari rumahnya, membakar rumah ibadahnya, dikejar-kejar, diancam, dihina, disiksa bahkan dibunuh. Kemudian di dalam surat Al-hajj ayat 190-194 diperincikan tentang prinsip perang itu harus karena Allah, bukan karena kepentingan sendiri atau akibat kemarahan dan malahan harus bebas dari akses-akses berlebihan yang tidak diridhoi Allah SWT.
Lentera guru kembali menyajikan model pembelajaran menyenangkan yaitu serangan yang dilakukan oleh pemain terhadap lawannya sebelum lawannya menyelesaikan serangannya
4. Model Pembelajaran Serangan Balik
Adalah menyerang musuh dengan pertanyaan sulit dengan cara menunjuk langsung lawan yang dianggap lemah sehingga musuh menyerah kalah, namun jika mampu menjawab dengan benar, maka pihak musuh menyerang balik dengan pertanyaan sulit pula
Langkah-langkah :
Lentera guru kembali menyajikan model pembelajaran menyenangkan yaitu serangan yang dilakukan oleh pemain terhadap lawannya sebelum lawannya menyelesaikan serangannya
4. Model Pembelajaran Serangan Balik
Adalah menyerang musuh dengan pertanyaan sulit dengan cara menunjuk langsung lawan yang dianggap lemah sehingga musuh menyerah kalah, namun jika mampu menjawab dengan benar, maka pihak musuh menyerang balik dengan pertanyaan sulit pula
Langkah-langkah :
Langkah Pertama
- Guru membuka pelajaran dengan doa
- Susunan kursi membentuk formasi 2 kelompok yang saling berhadapan yaitu kelompok penyerang dan kelompok lawan
- Formasinya : (4,3,2), (3,4,2), (3,3,3), (4,4,1), (3,4,2), (5,2,2), (5,3,1).
- Guru menyampaikan materi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan model pembelajaran yang akan diajarkan
- Kedua kelompok memilih panglima perangnya masing-masing sebagai komando dan penyusun strategi dalam pertempuran
- Strateginya antara lain : membuat bom dari kertas, bendera, mempersiapakan pertanyaan sulit dan mencari musuh yang terlemah sehingga mudah untuk ditaklukkan
- Panglima yang terpilih dipersilahkan mengambil undian masing-masing
- Bagi mereka yang mendapat undian pertama di persilahkan memulai penyerangan memburu anggota kelompok lawan yang terlemah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sulit
- Apabila pertanyaan tidak terjawab, maka konsekuensinya keluar dari kelompok
- Dan apabila terjawab, maka dari pihak lawan balik menyerang dengan pertanyaan yang sulit pula, cari tahu salah satu dari kelompok itu yang terlemah sehingga keluar pula dari barisan
- Sampai akhirnya penyerang berhasil menundukkan lawan, maka dialah pemenangnya
- Dan jika musuh mampu menyerang balik, maka gagallah misinya menumpas kejahatan
- Bagi kelompok (penyerang/musuh) yang kalah, konsekuensinya adalah merangkum materi hari ini
- Guru menyimpulkan materi
- Guru menutup pelajaran
0 Response to "Model Serangan Balik"
Post a Comment