Kabupaten Rokan Hulu, merupakan kabupaten pemekaran di Provinsi Riau pada tahun 1999 (UU No.53 tahun 1999) yang memiliki potensi baik itu potensi Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusianya dilihat dari variabel lingkungan yang menunjuk kepada lingkungan natural (Physical Environment) yang mencakup geografi dan geologi, cuaca, flora dan fauna di wilayah Kabupaten Rokan Hulu yaitu :
1.Geografi dan Geologi
Lingkungan yang menunjuk kepada lingkungan natural (physical Environment) secara geografis Kabupaten Rokan Hulu terletak pada posisi 00 25` 20` Lintang Utara dan 1000 02` 56 – 100 56` 59 Bujur Timur dengan luas wilayah sekitar 7.449.85 Km2. Kabupaten ini memiliki batasan wilayah sebagai berikut :
•Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau
•Sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Provinsi Riau
•Sebelah Barat Provinsi Sebelah Timur dengan Kabupaten Kampar
Keadaan topografinya sangat bervariasi, dari dataran rendah sampai berbukit dan sedikit pegunungan. Bagian Barat kemiringan lebih 40% dengan luas sekitar 99.135 Ha seluas 53.578 Ha dengan kemiringan 15-40% sedangkan kemiringan antara 2-15% seluas 13.266 Ha selebihnya 360.943 Ha dengan kemiringan 0-2%.
2.Cuaca
Kabupaten Rokan Hulu umumnya beriklim tropis dengan 31 C-22 C. Berdasarkan klasifikasi iklim yang dikeluarkan oleh Oldeman et 1979, iklim daerah Kabupaten Rokan Hulu tergolong ke dalam zona agrolimat B1 dengan bulan basah berturut-turut 7-9 bulan dan bulan kering berturut-turut kecil dari 2 bulan. Sedangkan Schimidt & Ferguson 1951 tergolong iklim tipe A, menurut sistem kopper termasuk tipe iklim Alfa.
3.Flora dan Fauna
Beberapa jenis flora yang mempunyai potensi ekologi yaitu Rangas, Ara, Simpur, Kasai, Sungkai, Sungkik, Bintungan, dan vegetari herba serta liana yang dominan adalah gelegah, rotan, mimosa sp, Akar Kekait, jenis paku-pakuan sedangkan jenis tumbuh-tumbuhan hutan buah seperti Bacang, Durian, Cino Mati, Mato Koliang, Berangan, Nyatoh, Ramba, Tampui, Ridan, dan tumbuh-tumbuhan perkebunan dan tanaman pangan dan hotikultura. Sedangkan fauna yang terdapat di Rokan Hulu yaitu Harimau Sumatera, Gajah, Siamang, dan jenis-jenis lainnya terutama kelompok hewan menyusui dan jenis-jenis unggas masih terdapat di kawasan Rokan Hulu.
Mata pencaharian utama mayoritas penduduk Rokan Hulu adalah disektor pertanian. Pada akhir pelita keempat penduduk Rokan Hulu yang bekerja di sektor pertanian (meliputi pertanian tanaman, perikanan, perkebunan, peternakan, dan kehutanan) tercatat 76.323 orang (42 persen dari jumlah angkatan kerja sebanyak 180.496 orang. Tingginya persentase pendudukan yang bekerja di sektor-sektor lain belum berkembang. Kabupaten Rokan Hulu memiliki lahan sawah seluas 3.503 hektar (0.47 persen) dan lahan kering yang dapat digunaka untuk kegiatan pertanian 741.442 hektar (99.53 persen). Lahan tersebut tersebar di semua daerah. Sementara yang berusaha di perkebunan, ada pada perkebunan besar dan perkebunan rakyat, tanaman tersebut berupa : Karet, Kelapa Sawit, Kopi, Coklat, Nilam, Enau dan Pinang. Areal perkebunan yang diusahakan sebesar 264.753 hektar (35.54) persen dari luas wilayahnya. Usaha perkebunan rakyat yang dikelola petani perorangan dan badan hukum atas tanah yang berstatus Hak Guna Usaha (HGU).
Penduduk yang mengusahakan ternak seperti Sapi, Kerbau, Kambing dan Unggas pada umumnya merupakan pekerjaan sambilan. Sedangkan luas areal hutan di Rokan Hulu tercatat (214.415,99) hektar atau (28.91) persen dari total luas wilayah. Dari luas wilayah tersebut yang termasuk kawasan hutan produksi adalah (42.735,95) hektar. Perkembangan produksi hasil hutan di Rokan Hulu menunjukkan kecendrungan menggembirakan. Dilihat dari segi penyerapan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor Industri Hasil Pertania dan Kehutanan (IHPK) adalah 5.803 orang (59.12) persen. Aneka industri menyerap (8.25) persen dan industri dasar Mesin dan Kimia menampung (32.43) persen dari total tenaga kerja sektor industri.
4.Sistem Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, di daerah Rokan Hulu terdapat lima kerajaan yang menguasai daerahnya masing-masing yaitu : Kerajaan Tambusai, Kerajaan Rambah, Kerajaan Kepenuhan, Kerajaan Rokan, Kerajaan Kunto Darussalam. Secara administratif pengaturan kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang kountreleur yang berkedudukan di Pasir Pengaraian. Selanjutnya pada masa pemerintahan Jepang Gun Pasie Pengaraian terdiri dari lima Kunco yaitu Rambah Ku, Kepenuhan Ku, Rokan Ku, dan Kunto Ku kemudian ditambah dengan Tandun Ku sehingga menjadi enam Kunco. Pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia masing-masing daerah Kerajaan di atas disebut Luhak. Kelima Luhak tersebut selanjutnya ditingkatkan menjadi kecamatan yang pada waktu itu pemerintahnya diatur melalui seorang Wedana yang berkedudukan di Pasir Pengaraian.
Tahun 1987 dibentuklah pembantu Bupati Kampar Wilayah 1 yang wilayahnya sama dengan wilayah Kewedanaan Pasir pengaraian yang membawahi enam kecamatan : Kecamatan Tambusai, Rambah, Kepenuhan, Kunto Darussalam, Rokan IV Koto dan Tandun, dan pada akhirnya pada tahun 1999 dengan dikeluarkannya UU No. 53 tahun 1999 yang dalam perjalannnya terjadi perubahan dalam pembentukannya Kabupaten Rokan Hulu yang ditetapkan sesuai dengan UU No. 11 tahun 2003.
Sejak ditetapkannya menjadi Kabupaten secara defenitif, Rokan Hulu telah banyak mengalami kemajuan baik pembangunan maupun administrasi pemerintahan. Jumlah kecamatan di kabupaten Rokan Hulu terdiri empat belas kecamatan yaitu :
1.Kecamatan Rambah
2.Kecamatan Rambah Samo
3.Kecamatan Rambah Hilir
4.Kecamatan Tambusai
5.Kecamatan Tambusai Utara
6.Kecamatan Kepenuhan
7.Kecamatan Bangun Purba
8.Kecamatan Ujung Batu
9.Kecamatan Tandun
10.Kecamatan Kabun
11.Kecamatan Rokan IV Koto
12.Kecamatan Kunto Darussalam
13.Kecamatan Pagaran Tapah
14.Kecamatan Bonai Darussalam
0 Response to "Gambaran Umum Rokan Hulu"
Post a Comment