Menyusun Aksara Menjadi Bermakna

Model Pembelajaran - Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya, yaitu bahwa dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Guru dituntut untuk mencari tahu terus menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka apabila ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan penyebab kegagalan dan mencari jalan keluar bersama dengan peserta didik, bukan mendiamkannya atau malahan menyalahkannya. Proses mendampingi peserta didik adalah proses belajar, karena sekolah merupakan medan belajar, baik guru maupun peserta didik terpanggil untuk belajar bagaimana mengajar dengan baik dan menyenangkan, peserta didik terpanggil untuk menemukan cara belajar yang tepat. Medan belajar adalah medan yang menyenangkan, bukan menyiksa apalagi mengancam, oleh karena itu yang harus terlibat dalam medan belajar adalah hati atau lebih daripada budi.Jadi perkara belajar adalah perkara hati dan budi yang memberikan penekanan pada kemampuan menjadikan dirinya sebagai sosok yang menjadi panutan, dituntut supaya berilmu,intelek, berwawasan,dan memiliki suri tauladan agar mampu membantu anak-anak langsung menjadi guru dirumah, harus melahirkan kebiasaan yang baik kepada anak-anak karena anak-anak memiliki kebiasaan meniru, pengawasan sampai ia bisa mengawasi dirinya,dan tentu dalam hal ini ada sangsi atau hukuman yang mendidik.Dengan sejumlah kompetensi dan profesi keguruan di atas, lentera guru hadir dengan model pembelajaran yang kreatif dan  menyenangkan yaitu menyusun kata menjadi bermakna.

3. Model Pembelajaran Menyusun Kata Menjadi Bermakna
adalah menyusun kalimat yang ditanyakan guru dengan cara menyusun potongan karton kecil yang telah ditulis huruf abjadnya menggunakan paku tempel sehingga menjadi kalimat bermakna

Langkah-langkah :

Langkah Pertama (penyisihan)
  1. Guru membuka pelajaran dengan doa
  2.  Susunan kursi membentuk letter U
  3. Guru menyampaikan materi, menjelaskan tujuan pembelajaran,dan model pembelajaran yang akan diajarkan
  4. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok belajar pa/pi
  5. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang, 2 orang mencari mencari huruf abjad dan 1 orang lagi menempelkan huruf abjadnya
  6. Sebelum masing-masing kelompok mendengarkan pertanyaan guru, terlebih dahulu siswa/i tersebut diberi jarak (kira-kira 2 meter) dari tempat menyusun potongan karton yang ada huruf abjadnya
  7. Siswa menjawab pertanyaan dengan menyususun potongan, sehingga menjadi kata yang bermakna dengan paku tempel yang telah disediakan
  8. Bagi siswa yang menyusun jawaban dengan cepat dan benar, maka kelompoknyalah pemenangnya, dan akan diadu pula dengan kelompok pemenang yang lain (menuju kebabak final)
  9. Tanya jawab antara guru dan siswa atau sebaliknya tanya jawab antara siswa dan guru

Langkah Ke dua (Final)
  1. Seluruh pemenang akan diadu di babak final
  2.  Akhirnya akan ditentukanlah pemenangnya yaitu kelompok yang tidak pernah kalah
  3. Guru mempersilahkan siswa menyimpulkan materi yang telah dijelaskan
  4. Setelah di dapatkan beberapa siswa/i menyimpulkan, barulah guru menyimpulkan
  5. Guru menutup pelajaran

 


.

0 Response to "Menyusun Aksara Menjadi Bermakna"

Post a Comment