Q. Nilai utama amal dan kerja disertai tawakkal dan zuhud

  1. Anakku ! pelajarilah ilmu pengetahuan untuk kau terapkan pada dirimu dan untuk kau ajarkan kepada orang lain serta mendorong mereka untuk mengamalkannya. Pelajarilah ilmu pengetahuan agar kau gunakan untuk memperbaiki kehidupan dan menuju tempat kembali. Jadi bukan berarti untuk membelenggu lehermu, mengikat kakimu, mempersempit ruang gerakmu serta menjadi sekat anatar dirimu dan elah-celah bekal kehidupan.
  2. Anakku ! orang alim itu lebih layak untuk menjadi panutan dalam mencari kekayaan, yakni melalui ara yang halal untuk disalurkan ke jalan-jalan kebaikan.
  3. Inilah orang alim yang cahaya ilmunya memancar menerangi ummat, sehingga mereka menjadi terarah lantaran petunjuknya, ketika menjual, membeli, mengutang, bertani, berdagang dan dikala menyalurkan kekayaannya.
  4. Anakku ! tak ada jeleknya seorang pelajar menggarap sendiri sawah miliknya atau milik orang tuanya. Yang namanya aib itu bila seseorang menjadi beban orang lain, mengharapkan sedekah dan berharap-harap tergeraknya hati mereka yang bermuru`ah.
  5. Anakku ! Nabi Muhammad SAW saja mengembala kambing sebelum diangkat menjadi Rosul, lalu berdagang hingga ketika sudah di utus. Dan begitu seterusnya, sehingga kehidupan beliau berada di bawah bayang-bayang beliau sendiri (mandiri).
  6. Abu Bakar Siddiq R.a adalah seorang pedagang hingga beliau diangkat menjadi kholifah. Demikian pula para sahabat Rosul SAW lainnya, sampai pada generasi-generasi berikutnya, para ulama saleh pendahulu ilmu mereka sama sekali tidak jadi penghalang untuk turut berpacu dalam mencari yang halal. Bahkan mereka menjadi panutan di dalam cara-cara bekerja.
  7. Anakku ! kamu bakal mengetahui banyak hokum syara` mengenai juial beli, sewa menyewa, kongsi dagang, muzaraah dan hokum-hukum semisalnya. Maka terapkanlah pengetahuanmu tentang itu. Dan ajarkanlah kepada orang lain, niscaya Allah aan melipat gandakan  pahala untukmu, atas ilmumu dan amalmu.
  8. Jangan sampai, anakku, kau berprasangka sebagaimana prasangka orang-orang picik, bahwa tawakkal kepada Allah itu lepas usaha dan “Pasrah bongkokan” tehadap takdir. Sesungguhnya seorang petani yang mencangkul sawahnya dan menggarapnya sendiri siang malam itu termasuk sebaik-baik orang-orang bertawakkal bila disadari oleh niat yang baik. Karena ia telah menaruh biji ke dalam tanah, merawatnya dengan baik dan menyerahkan urusan selanjutnya kepada Allah. Kalau Dia berkehendak, maka tanaman itu menumbuhan tujuh bulir, dimana pada setiap bulir terdapat seratus biji. Dan kalau menghendaki lain, Dia akan mematikannya sehngga tanaman itu tidak menumbuhkan sesuatu sama sekali.
  9. Anakku ! zuhud itu bukan berarti lepas kerja, namun lepas nya kecintaan dunia dari hatimu. Jadi, ketika kau sudah berpenghasilan lebih kau mau menyantuni kaum lemah, mau bersedekah kepada yang faqir dan semangat serta kesukaanmu menumpuk-numpuk harta tidak mendorongmu untukmencari harta benda tanpa melalui cara-cara yang telah Allah halalkan bagi hamba-hamba-Nya.
  10. Anakku ! carilah kebahagiaan akhirat melalui  anugerah Allah dan jangan lupa kehidupan duniamu. Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah bermurah terhadapmu dan jangan membuat kerusakan di bumi. Karena sesngguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

0 Response to "Q. Nilai utama amal dan kerja disertai tawakkal dan zuhud"

Post a Comment