G. Etika berolah raga dan berjalan di jalan umum

  1. Anakku ! diantara waktu-waktu senggangmu, kau tentu tak lepas dari olahraga, agar kembali bersemangat dalam menghadapi pelajaran-pelajarana. Maka kalau kamu keluar untuk berolah raga, ambillah tempat-tempat yang berudara sejuk, yakni waktu pagi. Dan hendaknya tetap tenang dan menjaga kewibawaan. Maka tak usah berjalan tergesa-gesa danjangan bersenda gurau di jalan. Dan jangan tertawa-tawa, kecuali sekedar senyum.
  2. Anakku ! kalau kamu keluar untuk berolah raga atau apa saja bersama teman-temanmu, jangan suka mengganggu orang lain di jalanan. Jangan berjalan berjajar di jalan umum. Kalaupun jalan itu luas, cukuplah jalan dua-dua. Tetapi kalau tidak demikian, maka jalanlah sendiri-sendiri.
  3. Anakku ! jalan umumitu tidak bisa dikuasai oleh perorangan. Semua pemakai jalan berhak lewat di situ. Oleh karena itu jangan suka mendesak-desak orang lain di jalan umum, sebab hal itu bisa menjatuhkan nama baik seorang pelajar dan bisa melenyapkan sikap hormat orang lain terhadapnya.
  4. Anakku ! jika di tengah jalan engkau lihat kerusuhan atau gerombolan yang saling baku hantam, maka tidak usah berhenti di situ atau mendekat. Sebab bisa jadi hal itu menyebabkan adanya penghinaan terhadapmu atau prasangka yang tidak-tidak.
  5. Anakku ! jika seseorang mengganggumu di jalan, maka jangan kau balas dengan perbuatan serupa. Maafkan saja dia, niscaya Allah mengangkat derajatmu. “Adapun balasan suatu kejelekan adalah kejelekan serupa, maka barang siapa mau memaafkan dan mencari yang baik, pahala baginya di sisi Allah”.
  6. Anakku ! jika keluar dari Mesjid atau rumah untuk membeli suatu kebutuhan, berupa makanan, minuman, pakaian atau lainnya. Maka jangan menyulut perselisihan terhadap berandalan-berandalan dan jangan menyempatkan diri untuk mendengarkan omongan-omongan kotor mereka. Jauhila mereka sebisamu. Jangan mendesak penjual di dalam tawar-menawar harga. Kalau memang harganya sudah cocok, belilah. Kalau tidak, tinggalkan seraya menguca salam. Jangan suka mendekati pedaang sekedar untuk menawar saja tanpa ada maksud membeli. Karena hal itu akan mendorongnya untuk mengeluarkan kata-kata menyakitkan dan menghina.
  7. Anakku ! kalau berbicara dengan seseorang jangan suka mengeraskan suara, kecuali sekedar bisa di dengar. Dan hendaklahberbicara dengan  lemah lembut, dengan perkataan yang baik dan jangan sampai berbicara dengan kata-kata yang bisa mengurangi harga diri di mata lawan bicaramu, sekalipun dengan orang sepadan dalam segi umur dan derajat. Dan kalau orang lain berbicara denganmu, dengarkanlah baik-baik. Jangan kau tanggapi dengan cemberut dan sikap yang tak suka. “Dan pergaulilah orang lain dengan budi pekerti yang baik”.

0 Response to "G. Etika berolah raga dan berjalan di jalan umum"

Post a Comment