Unta besar yang membela Rosulullah

Seperti yang kita ketahui, permusuhan Abu jahal dan Abu Lahab terhadap Rosulullah sudah sedemikian memuncaknya, sampai tidak dapat dikatakan sebagai permusuhan antara manusia dan manusia. Apalagi perlakuan seorang paman terhadap kemenakannya. Dulu , ketika kelahiran Muhammad Abu Jahal sampai memerdekakan budaknya karena membawa berita gembira itu kepadanya.
Namun, setelah Muhammad menjadi Nabi dan mengajaknya menuju kebenaran, I malah berbalik memusuhinya. Bahkan lebih dari itu, ia berkali-kali hendak membunuh dan mencelakakan beliau. Akan tetapi setiap kali ingin mencelakai Nabi, ia sendiri yang kena getahnya. Disamping usahanya tidak pernah berhasil, ia juga sudah dipastikan mendapat pengalaman pahit.
Namun begitu, ia tidak jera sedikitpun dan terus berusaha untuk membunuh beliau dengan cara-cara yang paling licik sekalipun. Sebagai seorang yang berotak normal, ia seharusnya dapat membuka hati dan pikirannya untuk menerima kebenaran Islam setelah berkali-kali melihat mukjizat Rosulullah, tetapi malah semakin besar permusuhannya terhadap beliau.
Dimanapun ia berada, Abu Jahal selalu menjelek-jelekkan Rosulullah disertai ancaman-ancaman hendak membunuh beliau bila ada kesempatan. Pada suatu kesempatan lain dihadapan kafair Quraisy, ia mencaci maki Rosulullah dengan mengatakan bahwa Muhammad adalah berlidah panjang karena menghina tuhan-tuahn berhala yang disembah oleh kaum Quraisy dan menyuruh menggantinya dengan menyembah Tuhan yang maha esa. Kemudian dengan sesumbar, ia berkata “Lihatlah, besok akan kubawakan batu besar dan akan kulemparkan ke kepalanya, biar hancur dia!” Dan resikonya akan kutanggung sendiri biar kalian merasa puas setelah mati.”
Pada keesokan harinya, Abu Jahal benar-benar membuktikan ucapannya. Ia bersama para tokoh Quraisy lainnya duduk bercengkrama sambil berteriak sambil menantikan kedatangan Rosulullah. Abu Jahal telah mempersiapkan batu besar di sampingnya. Kawan-kawan Abu Jahal denga setia menantikan apa yang kiranya bakal menimpa Muhammad.
Abu Jahal mendekati Rosulullah yang sedang solat. Dan ketika Rosulullh sedang sujud, ia mengangkat batu besar yang dibawanya dan akan dipukulkan ke kepala Rosulullah. Tetapi saat itu ia melihat ada lubang (parit) di hadapannya dan seekor unta besar yang membuka mulutnya lebar-lebar hendak menelan Abu Jahal.
Abu Jahal menggigil ketakutan. Ia letakkan batu besar itu ke tanah dan segera lari terbirit-birit. Dengan nafas turun naik ia berkata kepada teman-temannya yang sedang menanti kabar keberhasilannya. “aku hampir binasa. Aku hampir saja binasa. Seekor unta besar hendak menerkam dan menelanku.”
Begitulah kiranya, betapa para Malaikat melindungi Rosulullah. Frman Allah :
“Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang seseorang hamba ketika dia mengerjakan solat ? Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah ? Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling ? Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah melihat segala perbuatannya ? ketahuilah, sungguh jika dia sungguh berhenti (berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya, yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Maka, biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak kami akan memanggil Malikat kepadanya, sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).” (Al-Alaq : 9-19).

0 Response to "Unta besar yang membela Rosulullah"

Post a Comment