Kefasihan Rosulullah

Kelancaran Rosulullah dalam setiappidato beiau sangat terkenal di kalangan para sahabatnya. Demikian pula kefasihan lidah beliau dalam mengucapkan suatu perkataan, setiap perkataan yang diucapkan beliau sangat fasih dn tidak pernah salah. Hal ini dibuktikan dengan perkataan beliau yang tidak pernah diulang-ulang karena tidak mengalami kesalahan.
Para sahabat yang sering mendengar sabda-sabda beliau, sepakat untuk mengatakan bahwa beliau mempunyai suara yang merdu, enak di dengar, gampang dipahami, sehingga cukup satu kali saja beliau menerangkan telah meresap di hati para sahabat.
Sebagian besar riwayat mengisahkan bahwa Rosulullah adalah orang yang paling fasih bicaranya, jelas, mantap, bila menguaraikan kata-katanya tidak pernah bertele-tele. Susunan kata-katanya selalu padat dan berisi penuh mutiara hikmah yang menghiasi penyampaian beliau, ditambah lagi dengan tamsil dan ibarat serta ucapan kata yang sellau tepat serta dalil-dalil yang meyakinkan.
Beliau pernah berkata, “Aku ini adalah Muhammad, nabi yang ummi (perkataan ini diucapkan sampai tiga kali). Aku diberi kelebihan bahwa pembicaraanku singkat tapi padat.” Umar bertanya kepada beliau, “Ya Rosulullah, mengapa engkau yang menjadi yang lebih fasih diantara kita?” Jawab beliau, “Dahulunya bahasa golongan Ismail hamper punah, kemudain datang lah Jibril membawanya kepadaku dan akulah yang menjaga dan melindunginya.”
Kata iman Ali karaomallahu wajhah, “Aku tidak pernah mendengar perkataan-perkataan yang ganjil dan langka dari bahasa Arab, melainkan telah aku dengar terlebih dahulu dari Rosulullah.”
Memang benar tentang kefasihan Rosulullah dalam berbicara, telah diakui terutama oleh kawan maupun lawan-lawannya.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami, salah seorang sahabat ada bertanya, “Kami tidak pernah melihat orang sefasih engkau, ya Rosulullah!” Jawab beliau, “Karena Allah telah menjauhkan aku dari kekhilafan dan memilihkan untukku firmanNya yaitu Alquran.”
Seorang sastrawan terkenal di dataran tanah Arab pada masa itu menggambarkan kefasihan ucapan beliau dengan mengatakan, “Allah SWT telah meletakkan rasa cinta pada tutur katanya yang langsung dapat diterima oleh lubuk hati setiap orang. Karenanya setiap orang yang mendengarkan terasa nyaman dan sejuk di hati sehingga pembicaraan beliau tidak pernah diulang-ulang. Tidak ada satu kalimatpun yang tergelincir serta tidak pernah kekurangan hujjah dalam menghadapi lawan bicaranya karena yang dikemukakan adalah kebenaran semata. Maka, tidak ada ucapan yang benar, bermanfaat, dan terkesan melebihi ucapan Rosulullah SAW!.”
Rosulullah selalu berbicara sesuai kadar kemampuan daya serap mereka. Sedangkan kepada yang logat bicaranya berbeda, beliau melayani pembicaraan dengan versi mereka sehingg merasa setiap orang tidak pernah merasa kesulitan berhubungan dengan beliau. Adapun tingkah laku dan ucapan beliau seperti direkam oleh para sahabat dan menjadi sebuah hadist sahih yang hingga sekarang menjadi pedoman umat Islam seluruhnya. Demikian pula dari pepatah dan mutiara hikmahnya telah terhimpun dan melengkapi hadist dan kitab-kitab hadist beserta maknanya.
Itulah letak kefasihan Rosulullah yang juga menjadi mukjizat Rosulullah yang mempunyai keelokan dan daya kekuatan penyejukkalbu sehingga menjadikan Islamberkembang pesat dan menyebar di seluruh dunia.

0 Response to "Kefasihan Rosulullah"

Post a Comment