Sewaktu bunda Aminah binti Wahab mengandung beliau, dia melihat berbagai keajaiban. Tidak seperti orang-orang hamil yang lain. Dia sudah berfirasat baik terhadap bayi yang akan dilahirkannya.
Pada suatu malam dia pernah bermimpi, seolah-oleh ada cahaya dari perutnya yang memancarkan sinar terang benderang menerangi seluruh alam. Hingga dalam mimpi itu ia dapat memandang gedung yang berdiri tegak di kota Syam. Pagi harinya dia mengisahkan apa yang dilihat dalam mimpinya itu kepada suaminya seraya berkata, “Semalam aku bermimpi seolah-olah ada cahaya dari perut yang menerangi alam sekitarku, hingga aku dapat memandang gedung-gedung kota Syam. Sesudah itu aku mendengar suara bahwa aku sedang mengandung pemimpin umat ini.”
Istri Abdul Ash mengatakan, “ketika aku mengunjungi Aminah pada malam kelahiran Nabi Muhammad aku melihat di dalam rumah Abdullah (ayahanda Rosul) seolah cahaya menerangi seluruh rumah. Aku melihat seolah ada binang yang mendekat, sehingga aku khawatir ada bintang yang mendekat, sehingga aku khawatir kejatuhan.”
Suasana rumah menjadi riang gembira, banyak kerabat dan handai taulan berkunjung ke rumah Abdullah mengucapkan selamat atas kelahiran bayi yang dinanti-nanti. Abu lahab pun ikut gembira walaupun pada masa selanjutnya dia selalu merintangi perjalanan anak ini. Tidak diduga kalau pada waktu itu Abu Lahab membebaskan budaknya, berjalan-jalan di atas bumi persada dengan gembira. Hal ini dilakukan Abu LAhab semata-mata ia amat gembira atas bayi yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa ada aib dan gangguan-gangguan yang menggusarkan.
Abdul Mutholib sebagai kakek Nabi juga turut bahagia atas lahirnya bayi itu dalam keadaan selamat dan normal. Setelah itu dia berjalan menuju masjidil haram dengan membawa bayi itu, ingin thawaf di ka`bah, samara-mata turut bergembira dan bersyukur kepada Allah SWT.
Pada malam kelahirannya penuh dengan hal-hal ajaib sebagai lambing bahwa bayi yang dilahirkan itu tidak seperti kebanyakan bayi. Ia nanti akan mampu mengemban risalah yang akan memporak-porandakan kubu-kubu kebathilan. Oleh bayi ini,
Pada malam itu banyak berhala yang terpancang rapi di muka ka`bah jatuh tersungkur di atas tanah, sebagai lambing bahwa ide-ide penyembahan berhala akan dikikis habis dan ka`bah akan dibersihkan dari arca-arca itu.
Pada malam itu ada cahaya dari rumah beliau yang dapat menyinari gedung-gedung yang menjulang tinggi di kota Sayam. Hal ini mennadakan bahwa agama yang dibawa oleh bayi ini nanti akan dapat tersebar di kota Syam, dan penduduk kota itu akan disinari ajaran beliau.
Pada malam itu tembok mahligai Persia retak, dan empat belas jendelanya jatuh berguguran. Biasanya tembok istana dibangun dengan kekuatan bangunan yang melebihi rumah perkampungan rakyat. Walaupun demikian rumah perkampungan rakyat tidak mengalami apa-apa. Pada malam itu malh tembok mahligai raja yang retak. Hal ini menandakan bahwa agama yang dibawa beliau pada suatu saat akan mampu menumbangkan pemerintah kerajaan adidaya Persia. Buan itu saja, malah keratin-keratonnya banyak yang tumbang.
Api Persia yang dinyalakan bertahun-tahun, tak pernah padam walau sekejap, dan memang sengaja dijaga ketat. Bila bahan bakarnya habis, ditambah terus menerus, ia memang menjadi sesembahan rakyat setempat. Malam itu padam artinay agama yang dibawa oleh anak bayi ini akan mengubur ide itu.
Pada suatu malam dia pernah bermimpi, seolah-oleh ada cahaya dari perutnya yang memancarkan sinar terang benderang menerangi seluruh alam. Hingga dalam mimpi itu ia dapat memandang gedung yang berdiri tegak di kota Syam. Pagi harinya dia mengisahkan apa yang dilihat dalam mimpinya itu kepada suaminya seraya berkata, “Semalam aku bermimpi seolah-olah ada cahaya dari perut yang menerangi alam sekitarku, hingga aku dapat memandang gedung-gedung kota Syam. Sesudah itu aku mendengar suara bahwa aku sedang mengandung pemimpin umat ini.”
Istri Abdul Ash mengatakan, “ketika aku mengunjungi Aminah pada malam kelahiran Nabi Muhammad aku melihat di dalam rumah Abdullah (ayahanda Rosul) seolah cahaya menerangi seluruh rumah. Aku melihat seolah ada binang yang mendekat, sehingga aku khawatir ada bintang yang mendekat, sehingga aku khawatir kejatuhan.”
Suasana rumah menjadi riang gembira, banyak kerabat dan handai taulan berkunjung ke rumah Abdullah mengucapkan selamat atas kelahiran bayi yang dinanti-nanti. Abu lahab pun ikut gembira walaupun pada masa selanjutnya dia selalu merintangi perjalanan anak ini. Tidak diduga kalau pada waktu itu Abu Lahab membebaskan budaknya, berjalan-jalan di atas bumi persada dengan gembira. Hal ini dilakukan Abu LAhab semata-mata ia amat gembira atas bayi yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa ada aib dan gangguan-gangguan yang menggusarkan.
Abdul Mutholib sebagai kakek Nabi juga turut bahagia atas lahirnya bayi itu dalam keadaan selamat dan normal. Setelah itu dia berjalan menuju masjidil haram dengan membawa bayi itu, ingin thawaf di ka`bah, samara-mata turut bergembira dan bersyukur kepada Allah SWT.
Pada malam kelahirannya penuh dengan hal-hal ajaib sebagai lambing bahwa bayi yang dilahirkan itu tidak seperti kebanyakan bayi. Ia nanti akan mampu mengemban risalah yang akan memporak-porandakan kubu-kubu kebathilan. Oleh bayi ini,
Pada malam itu banyak berhala yang terpancang rapi di muka ka`bah jatuh tersungkur di atas tanah, sebagai lambing bahwa ide-ide penyembahan berhala akan dikikis habis dan ka`bah akan dibersihkan dari arca-arca itu.
Pada malam itu ada cahaya dari rumah beliau yang dapat menyinari gedung-gedung yang menjulang tinggi di kota Sayam. Hal ini mennadakan bahwa agama yang dibawa oleh bayi ini nanti akan dapat tersebar di kota Syam, dan penduduk kota itu akan disinari ajaran beliau.
Pada malam itu tembok mahligai Persia retak, dan empat belas jendelanya jatuh berguguran. Biasanya tembok istana dibangun dengan kekuatan bangunan yang melebihi rumah perkampungan rakyat. Walaupun demikian rumah perkampungan rakyat tidak mengalami apa-apa. Pada malam itu malh tembok mahligai raja yang retak. Hal ini menandakan bahwa agama yang dibawa beliau pada suatu saat akan mampu menumbangkan pemerintah kerajaan adidaya Persia. Buan itu saja, malah keratin-keratonnya banyak yang tumbang.
Api Persia yang dinyalakan bertahun-tahun, tak pernah padam walau sekejap, dan memang sengaja dijaga ketat. Bila bahan bakarnya habis, ditambah terus menerus, ia memang menjadi sesembahan rakyat setempat. Malam itu padam artinay agama yang dibawa oleh anak bayi ini akan mengubur ide itu.
0 Response to "Nabi Muhammad SAW dalam kandungan"
Post a Comment