Sekilas Nama Rokan
Perkembagan nama yang memakai kata-kata Rokan disepanjang alur sungai Rokan, merupakan perjalanan yang memiliki charisma tersendiri, seperti Rokan Hulu, Rokan Hilir, Rokan Kanan, Rokan Kiri, Rokan IV Koto, istana Rokan, orang Rokan dan lain sebagainya, tuah apa sesungguhnya yang terdapat dalam kata-kata Rokan. Seolah-oleh kata-kata Rokan begitu gagah, punya spirit sehingga terpelihara dan berkembang sepanjang masa.
Selain cerita tentang terbentuknya sungai Rokan, hingga sampai pada zaman kerajaan majapahit nama Rokan tetap bertahan tanpa ada perubahan, hanya saja ditambahkan dengan kata-kata lain sehingga berarti suatu kawasan atau daerah yang terbagi-bagu dalam wilayah Rokan itu sendiri.
Menurut sejarawan Rokan itu muncul secara tertulis dalam teks semasa kerajaan Majapahit
Lwir ning nusa panusa pramuka sakahawat ksoniri Malayu ning Jambi mwang Palembang, kritang, I teba len dharmacraya tumut kandis kahwat manangkabwa risyak I rekan Kampar mwang I pane. Kumje harw athawe mandahiling I tumihang parlak mwang I barat laws lawan samudra mwang I lamuri batan lampung mwang I barus.
“Negara Kertagama”” karangan prapanca ditulis pada tahun 1364, syair 13 (Slamet Mulyono 1965 ; 49), diterjemahkan oleh Muhammad Yamin 1960 ; 29) sehingga mempunyai pengertian berikut :
Seluruh pulau Sumatera (Melayu) telah menjadi daerah yang berada dibawah kekuasaan Majapahit yang meliputi Lampung, Palembang, Jambi, Kritang (Indragiri), Muara Tebo, Darmasraya (Sijunjung), kandis, Kahwas, Minagkabau, Siak, Rokan, Kampar, Pane, Kampe, Haru, Mandahiling, Tamiang, Perlak (Aceh), Lawas (Padang Lawas), Samudera (Aceh), Lamri (Aceh tiga segi), Bantan dan Barus.
Dari catatan tersebutlah dikatakan bahwa Rekan atau Rokan itu sebuah kerajaan tua yang diperkirakan tumbuh sekitar abad ke-13.
Kemudian masuknya Sultan Harimau, Sultan Jenggot raja Subomo dan pengikut mereka dari Melaka sampai ke Kuala Sako, yang melakukan perundingan karena menemukan sungai Rokan bercabang dua yaitu Rokan Kanan dan Rokan Kiri. Sultan Jenggot memudiki Rokan Kanan dan Sultan Harimau memudiki sungai Rokan Kiri.
Kerajaan Rokan Tua ini berpusat di Kota IOntan yaitu suatu tempat di Kota Lama dan berpindah-pindah ke Pekaitan dan akhirnya pindah ke Rantau Kasai.
Setelah Kerajaan Rokan di Pekaitan runtuh dan rajanya melarikan diri ke Siaran-arang, maka beberapa abad tidak disebutkan lagi dalam sejarah, barulah kondisi ini berubah setelah berdirinya kerajaan-kerajaan kecil di Rokan bagian hulu dan hilir.
Di Rokan Hulu berdiri lima kerajaan dan Rokan Hilir berdiri tiga kerajaan. Kerajaan yang berdiri di Rokan Hulu adalah :
1.Kerajaan Tambusai ibu negerinya Dalu-dalu
2.Kerajaan Rambah ibu negerinya Pasirpengaraian
3.Kerajaan Kepenuhan ibu negerinya Kota Tengah
4.Kerajan Rokan IV Koto ibu negerinya Rokan
5.Kerajaan Kunto Darussalam ibu kota negerinya Kota Lama
Sedangkan kerajaan yang berdiri di Rokan Hilir adalah :
1.Kerajaan Kubu ibu negerinya Teluk Merbau
2.Kerajaan Bangko ibu negerinya Bantaian
3.Kerajaan tanah Putih negerinya Tanah Putih
Pemimpin kerajaan di Rokan Hulu adalah raja dengan gelar yang dipertuan dan daerahnya disebut luhak, sedangkan pemimpin kerajaan di Rokan Hilir adalah kepala negeri dengan gelar datuk dan daerahnya disebut negeri.
Masyarakat disetiap kerajaan di Rokan Hulu disusun atas kelompok-kelmpok suku dipimpin oleh kepala suku (induk suku),gabungannya dipimpin pucuk suku dan pucuk-pucuk suku dipimpin oleh datuk bendahara, selaku pendamping raja dalam kerapatan adat.
Setelah beberapa abad lamanya runtuhlah kerajaan Rokan Tua dan berdirlah kerajaan-kerajaan yang otonom di Rokan Kiri dan Kanan, dan dimasa colonial kerajaan luhak dibagi menjadi 2 wilayah :
Adapun wilayah Rokan kanan terdiri dari 3 kerajaan :
1.Kerajaan Tambusai
2.Kerajaan Rambah
3.Kerajaan Kepenuhan
Adapun wilayah kiri terdiri dari 2 kerajaan dan 2 kewalian :
1.Kerajaan Rokan IV Koto
2.Kerajaan Kunto Darussalam
3.Ditambah kampong dari kerajaan siak yaitu kewalian negeri Tandun dan Kabun
Sedangkan kewalian Negeri Tandun dan Kabun adalah kampong dari pemerintahan Tapung tiga nenek pernah beraja kerajaan Kunto Darussalam, sebelumnya pernah beraja dengan kerajaan Siak Sri Indrapura. Bahwa dahulunya Kabun dan Tandun adalah masuk pemerintahan Datuk Ama Pahlawan dengan kemauan diri sendirinya menjatuhkan pemerintahan dalam kerajaan Kunto Darussalam yaitu semasa Sultan Harimau mengawini adiknya yang bernma putrid Eno (Nek Eno).
Sampai sekarang Rokan itu terbagi dalam dua wilayah Kabupaten Rokan Hulu dan Hilir dalam sebuah keputusan Menteri dalam Negeri pada tahun 1999.
Walau demikian adanya Rokan tetaplah Rokan walau terbagi dalam beberapa derah namun tetap satu rumpun, “Orang Rokan” dengan kawasan yang tidak dapat dipisahkan secara kebudayaan Rokan itu sendiri.
Nama Rokan tampaklah tuah bagi negeri ini walaupun cerita-cerita yang berkembang tentang negeri ini tidak terlepas dari “Rokan Bokabong Tigo” dengan arti kata tiga sungai menjadi sumber kehidupan orng Rokan.
“Kami adalah Melayu Rokan” mungkin itulah tuah negeri ni, penuh dengan wacana ke-Rokanannya.
0 Response to "Sekilas Nama Rokan Hulu"
Post a Comment