Surau Gadiang
Surau gadiang adalah tempat penyebaran perguruan Tarekat Naqsabandiah Kumpulan di Kabupaten Rokan Hulu yang dibawa oleh Syeikh Ismail yang berguru kepada Syeikh Ibrahim Pasaman, Kumpulan Sumatera Barat.
Rokan Hulu yang terkenal dengan negeri seribu suluk memiliki banyak surau suluk sehingga sampai saat sekarang banyak pula nama-nama di daerah ini memakai nama surau, misalkan surau gadiang, surau munai, surau tinggi
Kawasan wisata religi ini terletak di desa Surau Gadiang Kecamatan rambah Samo.
Semasa dahulu sebelum masyarakat Napitu Huta ke Rokan Hulu, daerah ini adalah tempat orang-orang Luhak Rambah berladang, banyak orang-orang berkelompokmembuat lading di kampong ini, setiap kelompok dibatasi oleh sungai-sungai kecil.
Sebelum dibuka sebagai tempat perladangan, daerah ini adalah rimba besar yang banyak gajah-gajah purba yang memiliki gading besar dan panjang. Disaat pembukaan lading ditemukanlah gading berserakan di lading itu. Untuk menghubungkan antara kelompok berladang ataupun lupak (bagian terkecil dari luhak)) dibuatkan gading sebagai titian dengan kayu toreh sebagai penyangganya, terkadang cukup 3 gading dapatlah sungai itu diseberangi, untuk sarana penghubung antar kelompok berladang menuju tempat lainnya, dengan demikian kawasan perladangan tersebut dinamai titian gading.
Kemudian berkembanglah daerah ini sebagai sebuah pemukiman yang ramai dan ketika agama Islam masuk didirikanlah surau-surau tempat pengajian, tempat sholat, perwiridan dan banyak lagi kegiatan keagaman lainnya. Berubahlah nama titian gading menjadi surau titian gading, dan untuk meringkas dan mudah pengucapannya nama daerah ini menjadi surau gading sampai sekarang.
0 Response to "Surau Gadiang"
Post a Comment