Sumber Air Suaman
Kisah dua orang kakak beradik yang berebut kekuasaan di sebuah kampong Pawan yang ingin mencari ketenangan disebuah sumber mata air panas
Objek wisata alam suaman, Desa Pawan, Kecamatan Rambah
Bermula dari kisah dua orang kakak beradik keluarga Hasibuah yang menetap di daerah Luhak Rambah bersama pengikutnya berasal dari Tapanuli Selatan. Setelah mendapatkan daerah tempat menetap tepatnya di aliran sungai Pawan maka kakak beradik itu bertengkar untuk mendapatkan kekuasaan, karena sebuah kampong memerlukan seorang pemimpin.
Sikakak bernama gelar “Paduko Jolelo” sedangkan adik bernama “Paduko Sirajo”. (gelr yang didapat dari Tapanuli Selatan. Disepakatilah untuk menjadi seorang pemimpin di kampong ini dengan mengadakan adu ayam, nantinya Ayam siapa yang menang tuannya berhak menjadi raja. Maka terjadilah adu Ayam dengan dahsyatnya dibantu dengan batin oleh tuannya.
Pertarungan sengitpun terjadi dan ditonton oleh masyarakat kampong, akhirnya ayam si adik “Paduko Sirajo” kalah, maka sesuai kesepakatan yang dibuat yang berhak yang menajdi pemimpin adalah kakak “Paduko Jolelo” di desa Pawan. Namun sang adik tidak terima atas kekalahan tersebut, terjadilah pertengkaran hebat. Dalam pertengkaran tersebut si adik “Paduko Sirajo” memutuskan keluar dari persukuan Hasibuan dengan memotong seekor kambing, dalam artian menyudahi adat diamana dalam perkawinan atau kegiatan beradat antara Paduko Jolelo dab SIrajo tanpa ada hutangnya karena telah dipisahkan dan diterangkan menurut sepanjang adat istiadat.
Tidak sampai disitu, pertengkaran terus berlanjut, maka sang kakak mengalah dan pergi kepinggir kampong yaitu di Lubuk Kapesaong (Muara Suaman) karena merasa aman dan tentram, maka dibuatlah kampong disalah satu sumber air panas yang disebut daerah ini dengan nama “Suaman” dlam bahasa Tapanuli yang artinya aman dan tentram
0 Response to "Sumber Air Suaman"
Post a Comment