Secara bahasa takbir bermakna membesarkan, dalam Alquran surat Albaqoroh ayat 185, kata takbir disebut dengan kalimat, dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah mengagungkan Allah (litukabbirullaha) atas petunjuknya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Kata tukabbiru (fiil mudhori) sendiri berasal dari kata kabbaro (fiil madhi) yang artinya membesarkan atau mengagungkan. Dari kata kabbaro ini terbentuk istilah takbir (isim masdhar). Menurut syariaat takbir yang dimaksudkan adalah bacaan yang membesarkan nama Allah (Allahu Akbar). Dengan demikian, bacaan takbir mengajarkan kita untuk meletakkan Allahsebagai zat yang superlative, yakni maha besar dan maha kuasa di atas segala-gelanya.
Itulah kenapa takbir dijadikan pengunci awal dalam solat kita. Disebut takbiratul ihram karena takbir merupakan kunci untuk mengharamkan segala kegiatan dan tindakan serta bacaan selain daripada gerakan dan bacaan solat. Dan secara implicit, mengharamkan segala pikiran serta konsentrasi kepada selain Allah. Ya, karena ikrar kita telah terucap, bahwa hanya Allah yang maha besar. Segala urusan keduniaan, masalah pribadi, dan segala kesombongan manusiawi seharusnya runtuh seiring dengan dibacanya takbiratul ihram.
Karena itulah, takbir bisa dimaknai tashghiru man siwa Allah (mengecilkan segala hal selain Allah), termasuk diri sendiri. Membaca takbir adalah sebuah pernyataan kelemahan diri dihadapan Allah. Sebuah pernyataan bahwa kita hanyalah makhluk yang sangat tidak berguna sebelum disempurnakan penciptaannya oleh Allah. Tercipta dari setetes mani yang kemudian ditempatkan oleh Allah dalam sebuah incubator tercanggih dan terkokoh yang tiada bandingannya seantero maya pada ini, yaitu rahim ibu kita. Yang kemudian ditiupkan ruh kepada kita dan diberikan segala kesempurnaan bentuk yang luar biasa indahnya.
Takbir juga mengajarkan kepada kita untuk percaya diri. Sebab jika kita meyakini kalau tidak ada yang perlu ditakuti di dunia ini selain Allah dengan segala kemaha kuasaanNya yang mutlak. Yang terjadi adalah yang dikehendaki Allah, maka selama niat dan tujuan kita adalah untuk Allah, maka percaya diri saja, tak perlu takut atau minder dengan siapapun. Inilah yang diajarkan Rosulullah kepada para sahabat sebelum terjun ke medan juang. Rosulullah meneguhkan niat para sahabat, bahwa kalau Allah berkehendak, maka pasukan kecilpun bisa mengalahkan tentara yang lebih besar jumlahnya
0 Response to "Takbir. Apakah Makna Takbir Kita ? Apakah takbir hanya Bermakna Pengangungan Allah Semata ?"
Post a Comment