- Anakku ! semua amal itu tergantung pada niatnya dan setiap orang pasti memiliki niat tertentu. Orang yang meninggalkan makan dan minum sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan maksud berpuasa itu sama saja dengan orang yang meninggalkannya lantaran dia tidak punya. Tetapi orang yang pertama tadi memperoleh pahala berpuasa, sementara orang yang kedua tidak memperoleh pahala sama sekali. Maka tuluskanlah niatmu kepada Tuhan dalam segala amalmu.
- Pelajarilah agama dengan maksud membatasi diri pada ketentuan-ketentuan Allah, mengenai halal-haram. Sehingga apa-apa yang haram kau jauhi lantaran Allah telah melarangmu, dan apa-apa yang wajib kau kerjakan karena Allah telah memerintahmu untuk mengerjakannya.
- Dan belajarlah bahasa Arab agar kau bisa tajam menangkap hikmah-hikmah dan nasehat-nasehat yang telah Allah tuangkan dalam kitab-Nya yang mulia dan telah Dia tetapkan melalui sabda Rosul-Nya SAW, di dalam hadist yang benar-benar diriwayatkan dari beliau.
- Dan pelajarilah ilmu-ilmu logika supaya hujjahmu kuat dan memiliki pengamatan jeli dalam menolong agama Allah dan mengarahkan makhluk-Nya kepada jalan petunjuk.
- Anakku ! jadikan semua amalmu sebagai manifestasi baktimu kepada Tuhan yang telah menciptakanmu dan memberimu kesempurnaan. Jangan mencari selain ridho Tuhanmu.
- Tinggalkan perbuatan jelek karean Allah telah memerintahmu untuk meninggalkannya dan kerjakan kebaikan lantaran Allah telah memerintahkanmu untuk mengerjakannya.
- Senantiasalah bersikap sopan terhadap teman-temanmu karena Allah telah memerintahmu demkian, bukan karena sesamamu akan member pelajaran lantaran kau mengabaikannya.
Tuesday, January 29, 2019
R. Ikhlas dalam segala amal
Q. Nilai utama amal dan kerja disertai tawakkal dan zuhud
- Anakku ! pelajarilah ilmu pengetahuan untuk kau terapkan pada dirimu dan untuk kau ajarkan kepada orang lain serta mendorong mereka untuk mengamalkannya. Pelajarilah ilmu pengetahuan agar kau gunakan untuk memperbaiki kehidupan dan menuju tempat kembali. Jadi bukan berarti untuk membelenggu lehermu, mengikat kakimu, mempersempit ruang gerakmu serta menjadi sekat anatar dirimu dan elah-celah bekal kehidupan.
- Anakku ! orang alim itu lebih layak untuk menjadi panutan dalam mencari kekayaan, yakni melalui ara yang halal untuk disalurkan ke jalan-jalan kebaikan.
- Inilah orang alim yang cahaya ilmunya memancar menerangi ummat, sehingga mereka menjadi terarah lantaran petunjuknya, ketika menjual, membeli, mengutang, bertani, berdagang dan dikala menyalurkan kekayaannya.
- Anakku ! tak ada jeleknya seorang pelajar menggarap sendiri sawah miliknya atau milik orang tuanya. Yang namanya aib itu bila seseorang menjadi beban orang lain, mengharapkan sedekah dan berharap-harap tergeraknya hati mereka yang bermuru`ah.
- Anakku ! Nabi Muhammad SAW saja mengembala kambing sebelum diangkat menjadi Rosul, lalu berdagang hingga ketika sudah di utus. Dan begitu seterusnya, sehingga kehidupan beliau berada di bawah bayang-bayang beliau sendiri (mandiri).
- Abu Bakar Siddiq R.a adalah seorang pedagang hingga beliau diangkat menjadi kholifah. Demikian pula para sahabat Rosul SAW lainnya, sampai pada generasi-generasi berikutnya, para ulama saleh pendahulu ilmu mereka sama sekali tidak jadi penghalang untuk turut berpacu dalam mencari yang halal. Bahkan mereka menjadi panutan di dalam cara-cara bekerja.
- Anakku ! kamu bakal mengetahui banyak hokum syara` mengenai juial beli, sewa menyewa, kongsi dagang, muzaraah dan hokum-hukum semisalnya. Maka terapkanlah pengetahuanmu tentang itu. Dan ajarkanlah kepada orang lain, niscaya Allah aan melipat gandakan pahala untukmu, atas ilmumu dan amalmu.
- Jangan sampai, anakku, kau berprasangka sebagaimana prasangka orang-orang picik, bahwa tawakkal kepada Allah itu lepas usaha dan “Pasrah bongkokan” tehadap takdir. Sesungguhnya seorang petani yang mencangkul sawahnya dan menggarapnya sendiri siang malam itu termasuk sebaik-baik orang-orang bertawakkal bila disadari oleh niat yang baik. Karena ia telah menaruh biji ke dalam tanah, merawatnya dengan baik dan menyerahkan urusan selanjutnya kepada Allah. Kalau Dia berkehendak, maka tanaman itu menumbuhan tujuh bulir, dimana pada setiap bulir terdapat seratus biji. Dan kalau menghendaki lain, Dia akan mematikannya sehngga tanaman itu tidak menumbuhkan sesuatu sama sekali.
- Anakku ! zuhud itu bukan berarti lepas kerja, namun lepas nya kecintaan dunia dari hatimu. Jadi, ketika kau sudah berpenghasilan lebih kau mau menyantuni kaum lemah, mau bersedekah kepada yang faqir dan semangat serta kesukaanmu menumpuk-numpuk harta tidak mendorongmu untukmencari harta benda tanpa melalui cara-cara yang telah Allah halalkan bagi hamba-hamba-Nya.
- Anakku ! carilah kebahagiaan akhirat melalui anugerah Allah dan jangan lupa kehidupan duniamu. Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah bermurah terhadapmu dan jangan membuat kerusakan di bumi. Karena sesngguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
P. Taubat, cemas, harap, sabar, serta syukur
- Anakku ! terpelihara dari dosa dan kekeliruan itu tak terjadi selain pada diri paa Nabi. Maka bila kau ditakdirkan jatuh dalam suatu kesalahan, segeralah bertaubat kepada Allah, mintalah ampun, karena sesungguhnya Dia maha pengampun.
- Anakku ! bayangkan dirimu sendiri terhadap ayah atau gurumu ketika beliau menyuruhmu untuk giat belajar, lantas kau mengabaikannya. Dan ketika beliau hendak menghukummu, kau bilang : “Saya kapok”. Apakah taubatmu sudah cukup bila kau tetap saja melecehkan pelajaran-pelajaranmu ? Bukankah taubat semaam itu merupakan omong kosong yang musti ada hukumannya sendiri ?
- Anakku ! rasa takut kepada Allah itu menjadi sekat anatara seseorang dengan dosa. Maka barang siapa rasa takutnya kepada Allah itu tinggi, maka kemungkinan kecil ia akan melakukan suatu perbuatan dosa.
- Maka takutlah kepada Allah, anakku, dalam arti rasa takut yang mampu menjadi sekat anatar dirimu dengan perbuatan menyalahi perintah-Nya. Dan jangan berputus harapan terhadap rahmat Allah bila terlanjur terjadi suatu perbuatan dosa darimu dan mendekatlah kepada Allah baik dikala sendiri maupun di depan orang lain. Mohonlah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia itu maha pengampun lagi maha penyayang.
- Anakku ! apabila terjadi suatu musibah atas dirimu, hartamu atau sesuatu yang berharga bagimu maka bersabarlah, pandanglah pahalamu disisi Allah. Dan hadapilah ketentuan Allah dengan lapang dan penuh kepasrahan. Dan bersyukurlah kepada Allah atas kasih sayang dan kebaikan-Nya, lantaran Dia tidak melipat gandakan musibah yang menimpamu. Mohonlah ketentuan dan takdir yang baik berdoalah : Ya, Allah sungguh hambamu tidak memohon ketentuan yang buruk, namun memohon ketentuan yang baik”.
- Anakku ! andaikata kau mampu melihat yang ghaib, niscaya kau memilih apa yang telah menjadi ketentuan Allah untukmu. Karena tiada sesuatu hal yang menimpa kecuali disisi Allah masih ada yang lebih dahsyat dari itu. Maka jangan meratapi takdir dan jangan mengecam Tuhan, karena sesungguhnya Dia maha bisa melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tiada seoarangpun mampu menolak ketentuan-Nya dan merubah keputusan-Nya. Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki dan Dia maha bijak lagi maha penyayang.
o. Menggunjing, mengadu domba, dendam, dengki, sombong dan lalai
- Anakku ! diantara perilaku terela adalah membicarakan teman tanpa sepengetahuannya, mengenai hal yang dia benci bila mendengar dengan telinganya sendiri.
- Anakku ! setiap orang tentu memiliki aib, maka seperti halnya kau tidak ingin aibmu terbuka saat kau pergi, kau pun harus menjaga mulut terhadap aib-aib orang lain di saat serupa. Maka jauhilah perbuatan menggunjing anakku, juga perbuatan serupa itu, yaitu mengadu domba. Maka jangan suka mencari perselisihan diantara sesama. Jangan berucap pada salah seorang temanmu : Si Pulan itu ngomongin kamu begini, si Pulan itu menuduhmu begini.
- Anakku ! menggunjing dan mengadu domba itu merupakan perilaku orang-orang hina dan rendah, bukan perilaku seorang pelajar. Maka dari itu jangan kau kotori dirimu dengan perilaku-perilaku tercela seperti itu, Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman jauhilah banyak prasangka karena sebagaian prasangka itu dosa. Dan jangan menari-cari keburukan orang lain dan jangan saling mengumpat antara satu sama lain. Sudikah kamu memakan daging bangkai saudaramu sendiri Tentu kau membencinya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
- Anakku ! jangan mendengki temanmu atas suatu nikmat yang telah Allah berikan kepadanya, bukan kepadamu. Sebab kalau Tuhanmu berkehendak, tentu Dia menganugerahkannya padamu seperti halnya Dia telah memberinya
- Anakku ! tidaklah seorang pendengki itu akan mengambil faedah dari kedengkiannya selain permusuhan dan kebenian. Karena kalau kamu mendengki temanmu, tentu ia akan membenci dan memusuhimu. Dan karena perilaku tercela ini orang yang mengenalmu menjadi benci. Maka tinggalkanlah perbuatan dengki, dan tinggalkanlah rasa dendam terhadap teman-teman serta siapa saja. Jangan menyimpan kejelekan terhadap seseorang. Kalau memang ada seseorang berbuat jelek terhadapmu lalu ia meminta maaf, maka sambutlah permohonannya dengan penerimaan dan lenyapkan keinginan untuk membalasnya dari hatimu.
- Anakku ! jadilah oang yang bersih hati dari keinginan untuk menyakiti, niscaya semua orang akan menyukai dan menyayangimu.
- Anakku ! dendam dan dengki adalah dua perilaku cela yang tak berakibat buruk kecuali terhadap diri sendiri. Jadi, dengki itu sama sekali tidak akan membuat nikmat seseorang berpindah ke tanganmu. Dendam juga tak akan membawa petaka terhadap orang ang kau dendami. Kecuali bila Allah menghendaki. Akan tetap kalau menjadi pendengki dan pendendam, maka nyaris siang malam hatimu terbakar oleh api kemarahan.
- Anakku ! bila Allah memberimu suatu kenikmatan, maka bersyukurlah, jangan congkak terhadap makhluk-Nya. Sebab sang pemberi nikmatitu berkuasa untuk mencabutnya kembali darimu dan sang penahan nikmat terhadap orang lain itu berkuasa untuk memberinya lipat kali karunia yang telah Dia berikan padamu. Maka jangan mengundang murka Allah, lantaran sombong terhadap makhluk-Nya. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
- Anakku ! jangan sampai nikmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu membuatmu lalai dari ketaatan terhadap-Nya. Tak ada nilai lebih bagimu atas yang lain keuali taqwa. Allah berfirman : “ ahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha mengenal.
N. Harga diri, keberanian, dan kehormatan
- Anakku ! tak ada satu nilaipun pada diri seseorang bila miskin harga diri, rendah kemauan, rendah diri (tak berjiwa besar), dan kurang ajar di masyarakat maupun di antara teman pergaulannya. Kalau di ejek minder dan kecut, kalau dikecam menjadi ciut, ketika harus melawan demi kehormatan dirinya.
- Gambaran-gambaran mereka itu, anakku, mereka tidak bisa berbangga untuk menamakan diri sebagai pelajar dan tidak termasuk orang-orang yang berpegang pada ajaran agama.
- Maka dari itu anakku, jagalah harga dirimu, jangan merendah tidak pada tempatnya, hindari berbur dengan orang-orang rendah, orang-orang terela dan jauhkan dirimu dari hal-hal yang hina. Dan jangan menjadi hamba perut serta hamba pemuas nafsu..
- Anakku ! miskin harta itu tidak berarti aib bagi seseorang. Seseorang menjadi terela lantaran miskin harga diri bukan lantaran miskin harta. Dan seseorang menjadi terpuji lantaran perilakunya yang baik, bukan karena banyak harta.
- Diantara harga diri itu bila kau bisa menjaga air mukamu dari hinanya minta-minta, rela hidup sederhana, merasa cukup dengan suap-suap kecil yang menjadi penganjal perut. Maka jangan membikin orang lain mengungkit-ungit terhadapmu mengenai kesenangan sementara yang kamu peroleh.
- Termasuk harga diri pula, bila kau bisa memandang orang-orang miskin dengan pandangan hormat dan belas kasih.
- Termasuk harga diri pula, bila kau menolong salah seoang teman dengan hartamu, kau tidak menjadikannya sebagai kesempatan untuk menghina dan merendahkannya.
- Anakku ! diantara sifat pemberani itu bila kau mau member maaf orang yang berbuat aniaya terhadapmu, ketika kau mampu memberinya pelajaran atas perbuatannya dan berbuat baik kepada orang yang telah berbuat jelek terhadapmu, ketika kau mampu untuk membalasanya lebih dari itu. Termasuk pemberani pula bila kau mau berkata benar meski beresiko terhadap dirimu sendiri, dan bila kau tetap mempertahankan kehormatan diri sekalipun dalam posisi terjepit dan tak punya apa-apa.
- Anakku ! barang siapa tidak memiliki kehormatan diri maka tidak bakal bisa mencapainya dengan harta benda maupun yang lain.
- Kehormatan diri itu lebih utama dan lebih mulia dari pada kehormatan karena harta benda. Maka termasuk kehormatan diri adalah berbaik=baik di depan orang lain meskipun kau sebenarnya melarat. Termasuk kehormatan diri pula bila kau bisa bersabar terhadap penderitaan hidup dengan penuh kesadaran, serta tidak mau mengadukan kehormatanmu kepada selain Tuhan.
- Anakku ! termasuk kehormatan, haga diri dan keberanian itu adalah bila kau tidak menerima begitu saja kelaliman dan penghinaan terhadapmu, salah seorang temanmu, kawan seagama dan Negara yang dari situ kau tercipta dan di bawah atap langit itu kau terayomi. Rosul bersabda : “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain itu laksana bangunan yang bagian-bagiannya menguatkan bagian yang lain”.
M. Nilai utama menjaga diri
- Menjaga diri itu anakku, termasuk perilaku orang-orang terhormat dan kpribadian orang-orang saleh. Maka dari itu, biasakanlah untuk berprilaku demikian, sehingga menjadi suatu karakter bagimu.
- Diantara menjaga diri itu bila kau bisa merasa cukup, tidak pelit dalam hal makanan atau minuman terhadap orang-orang yang butuh, juga terhadap salah seorang temanmu.
- Termasuk menjaga diri juga, tak mau melirik sesuatu yang berada di tangan orang lain. Maka jangan terbiasa memanjakan diri dalam hal makanan, minuman dan kegemaran-kegemaran yang bersifat sementara.
- Anakku ! diantara menjaga diri itu bila kau mampu melawan hawa nafsu, hingga kau tak menurutinya ketika awa nafsu itu mengajakmu untuk menari suatu kesenangan-kesenangan negative yan merupakan kebiasaan para biang kerusakan dan yang dikejar-kejar oleh orang-orang bobrok dan bejat.
- Anakku ! orang ang mengisi perutnya dengan roti saja itu sebenarnya sama dengan yang mengisinya dengan macam-macam daging, buah-buahan dan manisan. Mereka tak bisa mengisi perut lagi ketika sudah kenyang. Lagi pula pada akhirnya makanan yang dimakan baik oleh si kaya maupun yang miskin itu sama saja. Ya kotoran-kotoran itu.
- Anakku ! jadilah orang yang bersosok luhur dengan menjaga diri. Jangan sampai kehormatanmu cemar hanya lantaran makanan yang kenikmatannya lenyap begitu selesai namun aibnya masih berlanjut dimana tempat dan dimana saja kamu berada.
- Anakku ! menjaga diri itu merupakan mahkota bagi manusia tak bermahkota (bukan raja). Maka jagalah dirimu dengan mahkota itu, yang akan melahirkan wibawa dan kehormatan di kalangan tertentu maupun di mata umum.
- Jauhi sesuatu yang terlarang. Kalau kau sedang berjalan-jalan maka jangan kau kenyangkan kedua matamu dengan cewek-cewek. Jangan berbincang dengan wanita yan bukan mahrommu. Hindari berdua-duaan dengan wanita yang tak halal untukmu. Penuhilah dirimu dengan perintah Allah di daam kitab-Nya : “Katakan (Muhammad) kepada orang-orang mukmin, hendaklah mereka memejamkan mata (dari perempuan lain) dan hendaklah menjaga kemaluan mereka. Itu akan lebih menyucikan mereka. Dan Allah maha tahu pada apa yang mereka perbuat”.
- Anakku ! setan itu sungguh mampu menyusup ke dalam aliran darah anak Adam. Sedangkan wanita-wanita merupakan jaring-jaring serta perangkap yang dipergunakannya untuk memburu hati yang lemah. Maka waspadalah anakku, jangan sampai terpengaruh oleh iming-imingnya. Bisa-bisa kau terjatuh dalam kesalahan besar dan perbuatan bejat.
- Anakku ! ingatlah firman Allah dalam kitab-Nya : “Dan jangan kamu dekati zina. Sungguh itu merupakan perbuatan keji dan suatu jalan yang sesat”.
- Anakku ! pesanku untukmu adalah agar kau waspada terhadap jebakan-jebakan etan dan kesenangan-kesenangan kotor. Karena Allah sungguh mengetahuimu ketika kau sendirian dan akan membuat perhitungan terhadap amal perbuatanmu.
- Anakku ! perhatikan nasehatku ini dan ingatlah manakala muncul pikiran-pikiran buruk, yakni keinginan-keinginan syahwat. Mohonlah perlindungan Allah dari syetan yan terkutuk. Arahkan wajahmu kepada Allah dengan penuh kesungguhan. Mohonlah terhindar dari jebakan setan dan tipuannya.
L. Nilai utama bisa dipercaya
- Anakku ! bisa diperaya itu termasuk diantara nilai-nilai pribadi terbaik bagi seseorang. Sebaliknya adalah penyelewengan. Itu termasuk diantara pelaku hina yang terendah yang bisa mencemarkan seseorang dan menjatuhkan martabatnya.
- Bisa dipercaya itu, anakku, merupakan kpribadian orang-orang terhormat dan perhiasan orang-orang berilmu. Dan jujur itu diantara sifat-sifat para rosul.
- Maka dari itu anakku, jadilah anak yang bisa dipercaya. Jangan suka berkhianat terhadap seseorang baik mengenai harga diri, harta benda maupun yang lainnya. Kalau salah seorang temanmu memberimu kepercayaan harta benda itu, maka jangan kau mengkhianatinya. Kembalikan harta benda itu begitu ia memintanya. Kalau ia memberimu kepercayaan terhadap rahasianya, maka jangan berkhianat, jangan kau sebarluaskan, kepada teman terdekatmu atau orang yang paling kau hormati sekalipun.
- Anakku ! kau tentu memiliki bebeapa teman yang tinggal dalam satu tempat. Dan mereka memiliki barang-barang yang mereka tinggal begitu saja di tempat itu. Maka jangan sampai kau panjang tangan terhadap barang-barang itu pada saat mereka pergi. Dan jangan memberi peluang kepada seseorang untuk mendekati barang-barang itu ketika kau berada di situ dan mereka pergi.
- Anakku ! jangan sampai kau dicurigai berkhianat diantara teman-temanmu, sehingga manakala diantara mereka kehilangan sesuatu lantas mencurigaimu dan menuduhmu sebagai pencurinya, sekalipun sebenarnya kau lepas dari pada itu.
- Anakku ! jadilah anak yang bisa dipercaya dalam segala hal, dalam hal-hal sepele maupun besar. Jangan sampai terbersit perilaku khianat di benakmu, baik mengenai hal besar ataupun sepele. Oleh karenanya, kamu jangan sampai membuka tas temanmu atau kotak tempat barang-barangnya tanpa sepengetahuannya untuk sekedar melihat isinya. Sebab, itu termasuk perbuatan khianat. Juga jangan memata-matai teman, jangan pasang kuping kepada dua orang yang sedang berbicara rahasia, jangan mengungkapkan suatu pembicaraan dengan mengatas namakan orang lain, karena semua itu termasuk perbuatan khianat.
- Anakku ! hindarilah gurauan dengan hal yang berbau khianat. Maka dari itu, jangan suka mengambil sesuatu secara diam-diam milik salah seorang temanmu untuk kau kembalikan bila ia sudah merasa kehilangan, sekedar untuk bergurau. Karena perbuatan itu akan mengundang prasangka buruk terhadapmu seta kerugian dalam hal-hal yang sebenarnya tak ada sangkut pautnya denganmu. Bahkan seringkali tertanam di hati sebagian teman, bahwa kau termasuk orang yang patut dicurigai. Dan kecil kemungkinanmu untuk bisa menghapus prasangka itu dari hati mereka.
- Anakkku ! jangan suka menghianati dirimu sendiri dan jangan menghianati orang lain, termasuk menghianati diri sendiri adalah bila guru bertanya untuk mengujimu, lantas kau menyontek buku secara sembunyi, kemudian menjawabnya. Seolah-olah kau mengetahui apa yang ditanyakan padamu. Dan juga termasuk menghianati diri sendiri adalah ketika menjalani ujian. Yaitu ketika kau tidak mampu lagi menjawab pertanyaan lantas menyontek garapan temanmu untuk kau salin atau menayakan kepada temanmu dengan berbisik, agar ia memberi jawaban untukmu.
- Inilah khianat, dungu sekaligus ngawur, anakku. Kalaupun engkau bodoh hendaknya tidak usah khianat dan bertindak ngawur. Maka, anakku jangan sampai kau terperosok ke dalam hal-hal semaam itu. Tekunlah dalam belajar, tentu kau akan memperoleh ilmu dan terhindar dari khianat serta berprilaku ngawur.
K. Nilai utama kejujuran
- Anakku ! berusahalan untuk menjadi oang yang jujur dalam segala sesuatu yang kau ceritakan kepada orang lain, sebagaiamana kejujuranmu terhadap dirimu sendiri dan hartamu. Sebab kebohongan itu merupakan kekurangan dan aib yang terburuk.
- Dan hindarilah anakku. Jangan sampai kau terkenal sebagai pembohong diantara teman-teman dan guru-gurumu, sehingga tak ada seoarangpun yang menaruh percaya terhadap omonganmu sekalipun kau berkata benar.
- Anakku ! jika kau melakukan sesuatu yang karenanya kau layak mendapat hukuman guru, maka jangan bohong ketika beliau menanyaimu. Dan jangan kau timpakan dosa itu kepada salah seorang teman, sebab pada suatu saat kebohonganmu akan terbongkar sehingga kau layak mendapat hukuman berlipat, yaitu hukuman atas dosa dan hukuman atas kebohonganmu. Dan jangan harap hukuman ini akan membebaskanmu dari hukuman Tuhan yang mengetahui segala sesuatu yang terpendam dalam benakmu.
- Anakku ! Allah sungguh-sungguh telah mengutuk para pembohong di dalam kitab-Nya. Maka maukah kamu menjadi orang yang terkutuk di sisi Allah, padahal kau termasuk diantara pelajar agama ?
- Anakku ! kalau suatu ketika kau berdusta dan selamat lantaran tidak ada seoarangpun yang tahu, maka pada saat yang lain kemungkinan kecil kau bisa selamat. Ketika dustamu terungkap karena ketahuan seseorang.
- Anakku ! bila kau tak takut terhadap orang lain saat berbohong, maka tidakkah kau takut terhadap Tuhanmu yang mengetahui sorot-sorot mata ketidak jujuran dan sesuatu yang ada dibalik benakmu ?
- Anakku ! sekali saja seseorang mau berbohong, maka mulutnya akan mengulanginya lagi, sehingga hampir tidak pernah bererita dan berkata jujur. Maka usahakan sungguh-sungguh untu memelihara kejujuran dalam segala sesuatu yang mengalir dari mulutmu, jangan sampai terperosok dalamkebohongan meski harusmengorbankan diri.
- Anakku ! inilah wasiatku untukmu. Kalau kau termasuk anak yan jujur, sebagaimana mestinya sikap para pelajar, maa berjanjuilah kepadaku untuk tidak berdusta dalam setiap kata. Katakan : Atas janji Allah aku tidak akan berdusta kepada seseorang selama hidupku. Pada hari-hari nanti akan Nampak bagi kita sampai dimana kadar kesungguhanmu memegang janji yang telah kau persaksikan kepada Allah di hadapan guru dan teman-temanmu.
- Anakku ! sebagian orang yakin orang-orang yang tak berbudi pekerti itu menjadikan dusta sebagai hasil yang sepele. Maka jangan sekali-kali kau berdusta kepada seseorang, lantas ketika kau ditanya, jawabmu : “Ah saya Cuma bercanda”. Jangan suka berbohong, baik mengenai hal serius maupun sekedar kelakar. Dan jangan sampai mulutmu terbiasa tak benar dan tak jujur.
- Katahuilah, bahwa orang sudah dikenal kejujurannya di masyarakat, keluarga dan teman-temannya, tentu omongannya dijadikan landasan tanpa harus disertai bukti, serta menjadi tolak keadilan di mata umum maupun kalangan tertentu. Maka kalau kau ingin menjadi orang terpercaya, maka usahakan untuk jujur dalam setiap kata.
J. Etika beribadah dan di dalam Mesjid
- Anakku ! jangan sekali-kali sembrono dalam beribadah kepada Tuhan, karena Dia telah berfirman dalam kitab-Nya : “Dan tidaklah Aku jadikan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki mereka member-Ku rizki dan Aku tidak menghendaki mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allahlah sang pemberi rizki, yang memiliki daya yang maha kuat”.
- Anakku ! jadilah orang yang selalu berusaha keras untuk menjalankan sholat fardhu secara tepat waktu serta berjamaah. Oleh karena itu kalau saat sholat sudah dekat, segeralah mengambil wudhu. Tak usah berjalan berdesakan dan jangan berlebihan dalam menggunakan air. Setelah tiba saatnya dan muadzin telah mengumandangkan adzan, maka segeralah menghadap kiblat dan kerjakan sholat sunat qobliyah. Dan duduklah dengan tenang serta penuh perhatian hingga sholat berjamaah didirikan dengan khusu` serta penuh pendekatan diri.
- Dan ketahuilah, bahwa pada saat sholat itu engkau tengah menghadapt Tuhanmu, engkau berdiri di hadapan-Nya, maka waspadalah terhadap godaan-godaan setan. Jangan tertawa-tertawa di hadapan Tuhanmu da jangan hatimu terpusat pada selain munajat kepada Allah.
- Anakku ! bila sudah selesai mengerjakan sholat fardhu, maka kerjakanlah sholat sunnah ba`diyah. Dan berdoalah kepada Allah dengan doa-doa yan baik yang kau sukai. Banyak-banyaklah istigfar dan mintalah tersibaknya tabir bathin, karena sesungguhnya Dialah sang pembuka yang maha mengetahui.
- Anakku ! kalau kamu mampu untuk tidak duduk di Mesjid kecuali dalam keadaan punya wudhu (suci), maka usahakanlah. Karena mesjid-mesjid itu merupakan rumah Allah. Dan tidaklah beradab jika kau memmasuki rumah Allah tanpa bersiap untuk beribadah kepada-Nya.
I. Etika dalam makan dan minum
- Anakku ! jika kau ingin hidup sehat, terhindar dari penyakit, maka jangan memasukkan makanan secara berlebihan ke perutmu. Tidak usah makan, kecuali kalau sedang lapar. Dan apabila engkau makan jangan isi perutmu dengan makanan yang tidak baik (haram).
- Anakku ! hindarilah makanan dan minuman dari perkakas yang kotor. Karena seringkali upaya dokter dan tabib tidak bermanfaat lagi dalam menyembuhkan penyakit-penyakit yang menjangkitimu lantaran perkakas kotor itu.
- Jangan meminum air kecuali yang benar-benar bersih dari kotoran. Dan jika hendak minum, maka bacalah asma Allah terlebih dahulu. Dan jangan minum dengan cara menggelogok, namun minumlah dengan cara meneguk, sedikit demi sedikit. Dan minumlah perlahan-lahan. Dan hendaklnya tiga kali dengan diselingi bacaan asma Allah.
- Dan kalau usai makan dan minum, maka hendaknya memuji Allah yang telah memberimu makan dan minum. Dan bersyukurlah atas nikmat-Nya yang tak terbilang. Dan Allah penuntunmu kepada petunjuk dan kebenaran.
H. Etika dalam forum dan di muka umum
- Anakku ! kalau berpapasan dengan orang lain, ucapkanlah salam dengan baik, sesai dengan sunnagh Nabi, yaitu ucapan “Assalamu `alaikum”. Tidak usah diembel-embeli dengan kata-kata lain.
- Dan jangan memasuki forum oran banyak kecuali dengan meminta izin. Sebab barangkali mereka tengah berembuk mengenai sesuatu yang tidak ingin ada orang lain ikut ampur. Dan jangan suka menyeruak ke tengah-tengah orang lain, hindai sebisamu. Sebab perbuatan seperti itu tentu membuat risih orang lain, meskipun dilakukan oleh orang yang paling alim di antara mereka.
- Anakku ! lihat saj dirimu sendiri ketika berada di rumah misalnya, sedang mengerjakan sesuatu yang tak ingin dilihat orang lain. Lantas kau di kejutkan oleh seseorang yang masuk. Bukankah kau merasa keberatan dan mengingnkan orang itu segera pergi ? Begitu pula ketika kau hadir di tengah orang banyak tanpa meminta izin dan mereka tidak menyukai kehadiranmu diantara mereka.
- Anakku ! bila kau di undang ke suatu forum orang banyak, dan kau sebagai orang termuda, maka jangan langsung duduk, sehingga mereka mempersilahkanmu. Dan mengambil tempat duduk janga mendesak orang lain. Dan jangan memaksa orang lain meninggalkan tempat duduknya kau duduki sendiri. Dan jangan mengambil tempat yang tinggi bia disitu ada yang lebih berhak untuk duduk disana. Dan jika sudah mengambil tempat duduk, lantas ada orang yang lebih layak untuk duduk disitu, maka tinggalkan tempat itu segera, sebelum kau dipersilahkan untuk menyingkir. Niscaya kau akan semakin terhormat di mata rang lain.
- Anakku ! jika kau duduk di tengah orang banyak, jangan ikut nimbrung dalam pembicaraan mereka sehingga mereka mengikutsertakanmu. Dan jangan ikut angkat bicara bila di antara mereka terdapat orang yang lebih banyak untuk berbicara. Dan kalau kamu angkat bicara, maka jangan bicara kecuali benar. Dan jangan bicara panjang lebar, kecuali sekedar menegakkan hujjah. Dan jangan menyanggah orang lain kecuali dengan tata karma yang baik dan menjaga diri dari salah ucap. Jangan sekali-kali tertawa terbahak-bahak dalam suatu forum, sebab hal itu adalah perilaku orang-orang rendah dan hina. Kurangi senda gurau sebisamu, sebab banyak gurau itu melenyapkan rasa hormat, malah terkadang bisa menyinggung perasaan orang lain.
- Anakku ! jangan duduk kecuali dengan orang yang berharga diri, mulia, bisa menjaga diri dan memiliki sifat sempurna. Hindarilah erbaur dengan orang-orang berandalan dan duduk-duduk dengan meeka. Jauhi forum gunjingan dan adu domba sebisamu. Dan jangan duduk-duduk denga orang fasiq, orang-orang yang hanyut dalam kemaksiatan. Jangan bergaul dengan orang-orang kotor, tukang kibul dan orang-orang munafiq. Sebab perilaku-perilaku jelek itu cepat menular dalam pergaulan, sebagaimana api melahap dahan kering
G. Etika berolah raga dan berjalan di jalan umum
- Anakku ! diantara waktu-waktu senggangmu, kau tentu tak lepas dari olahraga, agar kembali bersemangat dalam menghadapi pelajaran-pelajarana. Maka kalau kamu keluar untuk berolah raga, ambillah tempat-tempat yang berudara sejuk, yakni waktu pagi. Dan hendaknya tetap tenang dan menjaga kewibawaan. Maka tak usah berjalan tergesa-gesa danjangan bersenda gurau di jalan. Dan jangan tertawa-tawa, kecuali sekedar senyum.
- Anakku ! kalau kamu keluar untuk berolah raga atau apa saja bersama teman-temanmu, jangan suka mengganggu orang lain di jalanan. Jangan berjalan berjajar di jalan umum. Kalaupun jalan itu luas, cukuplah jalan dua-dua. Tetapi kalau tidak demikian, maka jalanlah sendiri-sendiri.
- Anakku ! jalan umumitu tidak bisa dikuasai oleh perorangan. Semua pemakai jalan berhak lewat di situ. Oleh karena itu jangan suka mendesak-desak orang lain di jalan umum, sebab hal itu bisa menjatuhkan nama baik seorang pelajar dan bisa melenyapkan sikap hormat orang lain terhadapnya.
- Anakku ! jika di tengah jalan engkau lihat kerusuhan atau gerombolan yang saling baku hantam, maka tidak usah berhenti di situ atau mendekat. Sebab bisa jadi hal itu menyebabkan adanya penghinaan terhadapmu atau prasangka yang tidak-tidak.
- Anakku ! jika seseorang mengganggumu di jalan, maka jangan kau balas dengan perbuatan serupa. Maafkan saja dia, niscaya Allah mengangkat derajatmu. “Adapun balasan suatu kejelekan adalah kejelekan serupa, maka barang siapa mau memaafkan dan mencari yang baik, pahala baginya di sisi Allah”.
- Anakku ! jika keluar dari Mesjid atau rumah untuk membeli suatu kebutuhan, berupa makanan, minuman, pakaian atau lainnya. Maka jangan menyulut perselisihan terhadap berandalan-berandalan dan jangan menyempatkan diri untuk mendengarkan omongan-omongan kotor mereka. Jauhila mereka sebisamu. Jangan mendesak penjual di dalam tawar-menawar harga. Kalau memang harganya sudah cocok, belilah. Kalau tidak, tinggalkan seraya menguca salam. Jangan suka mendekati pedaang sekedar untuk menawar saja tanpa ada maksud membeli. Karena hal itu akan mendorongnya untuk mengeluarkan kata-kata menyakitkan dan menghina.
- Anakku ! kalau berbicara dengan seseorang jangan suka mengeraskan suara, kecuali sekedar bisa di dengar. Dan hendaklahberbicara dengan lemah lembut, dengan perkataan yang baik dan jangan sampai berbicara dengan kata-kata yang bisa mengurangi harga diri di mata lawan bicaramu, sekalipun dengan orang sepadan dalam segi umur dan derajat. Dan kalau orang lain berbicara denganmu, dengarkanlah baik-baik. Jangan kau tanggapi dengan cemberut dan sikap yang tak suka. “Dan pergaulilah orang lain dengan budi pekerti yang baik”.
Monday, January 28, 2019
F. Etika belajar, diskusi dan berdebat
- Anakku ! jika kau ingin berprestasi, maka jangan suka belajar sendirian. Ajaklah salah seorang teman untuk belajar bersama dan membantumu dalam memahami pelajaran. Kalau kamu temukan suatu permasalahan menurutmu telah kamu mengerti, jangan lantas menganggap cukup, kau lepas kitabmu dan kau bekukan begitu saja permasalahan itu atau kau diktekan kepada teman belajarmu, seolah-olah sedang memberikan penjelasan kepada murid.
- Anakku ! berlaku sopanlah terhadap teman yang kau pilih untuk belajar bersama-sama. Jika kau memahami lebih dahulu, jangan lantas sombong karena itu. Dan jika ia menentang pemahamanmu mengenai suatu masalah, maka dengarkan uraiannya, barangkalai justru di yang benar dan pemaamanmu keliru. Hindari perdebatan dengan hal yang tidak betul dan mempertahankan pendapat kalau nyata-nyata keliru.sebab ilmu itu amanat dan barang siapa yang mempertahankan yang salah berarti menyia-nyiakan amanat Allah.
- Anakkku ! perbanyaklah menghafal pengetahuan-pengetahuan yang telah kau peroleh. Sebab bencana ilmu itu adalah lupa.
- Ingat ! pada akhirtahunnanti semua pengetahuanmu akan diujikan.pada saat itu nanti,seseorang akan mendapat penghargaan bia mampu menjawab dengan baik. Sebaliknya,seluruh keluarga dan teman-temannya tentu mencemooh bila ternyata tidak mampu menjawab dengan baik .dan kentaralah kalau ia suka sembrono dalam belajar.
- Anakku ! jangan sampai hafalanmu itu sekedar hafalan lafadz yang kamu tak mengerti maksudnya.tapi arahkan kemampuanmu pada penalaran maknadan pemantapan di hati.karena yang namannya ilmu apa yang kau pahami, bukan berarti yang kau hafal.
- Anakku ! jarang sekali ada seorang siswa yang bergeromboldengan teman kelompoknya, kecuali alur pembiaraan mereka berkisar pada tukar pikiran dan saling melontarkan pendapat mengenai hal-hal yang mereka ketahui. Maka kamu jangan suka memotong pembicaraan seseorang dan jangan tegesa-gesa melontarkan jawaban sebelum kau mantap betul. Jangan suka menyangkal suatu masalah yang belum kau ketahui . jangan mendebat dengan selain yang betul. Jangan menampakkan sikap angkuh terhadap lawan biara.jangan keluar dari kancah diskusi, sebagai reaksi meremehkan lawan diskusimu, atau menggebraknya dengan kata-kata yang menyakitkan atau mencemoohnya ketika nampak kekeliruannya dalam memahaminya.
- Anakku ! berbinang-bincang dengan teman-teman belajar mengenai masalah-masalah ilmiah adalah besar sekali manfaatnya, bisa mempertajam daya pemahaman, melatih mulut, mendorong untuk bisa baik dalam mengutarakan maksud-maksud yang dikehendaki, serta menambah keberanian dan kemajuan pada diri seseorang pelajar. Namun, anakku, semua itu tak ada gunanya di sisi Allah maupun di mata orang lain kalau kau tidak berbudi pekerti luhur, jauh dari kata-kata kotor, berani berkata benar meski resikonya terhadap dirimu sendiri dan dalam hal kebenaran tidak ambil peduli dengan cacian siapa saja.
Thursday, January 24, 2019
E. Etika dalam menuntut ilmu
- Anakku ! belajarlah dengan serius dan semangat. Berusahalah untuk tidak melewatkan waktu tanpa adanya suatu manfaat yang kau dapat.
- Anakku ! pelajarilah benar-benar materi pelajaran yang sudah ditentukan sebelum kau menyimaknya dari gurumu di kelas. Apabila kau menemui suatu kesulitan, jangan malu mengungkapkannya kepada salah seorang temanmu agar kau dapat ikut memahaminya. Dan jangan suka berpindah dari suatu masalah ke masalah lainnya sebelum kau memahami dengan baik masalah yang pertama.
- Apabila guru telah menentukan tempat dudukmu dalam belajar, janganlah berpindah ke tempat lain. Kalau salah seorang temanmu menduduki tempatmu, maka jangan memarahinya dan tidak usah mencaci makinya. Laporkan saja kepada gurumu, niscaya beliau aan menempatkannya dan mengembalikanmu pada tempat duduk yang telah ditentukan.
- Anakku ! kalau gurumu memulau membacakan pelajaran, maka jangan berbicara sendiri. Dan jangan berdebat dengan temanmu. Simakpenjelasan gurumu dengan penuh konsentrasi. Dan jangan sibuk dengan pikiran lain yang merupakan godaan nafsu di tengah-tengah belajar. Bila kamu merasakan kesulitan mengenai suatu masalah seusai di ulas, maka mintalah penjelasan ulang dari gurumu dengan tatakrama yang baik. Dan jangan mengeraskan suara melebihi gurumu, atau memprotesnya ketika beliau berpaling dan tidak memperhatikan kata-katamu.
- Anakku ! apabila seseorang murid sudah menyebal dari batasan tatakrama di depan gurunya, maka lenyaplah harga dirinya di mata guru maupun teman-teman dan layak untuk mendapatkan peringatan serta hukuman atas kekurang sopanannya itu.
- Anakku ! kalau kamu tidak mau menghormati gurumu melebihi ayahmu sendiri, maka kau tidak bakal bisa memperoleh manfaat dari ilmu-ilmu dan pengajaran-pengajarannya sedikitpun.
- Anakku ! yang bisa memperindah ilmu adalah merendahkan diri dan tata karma. Barang siapa rendah diri terhadap Allah, maka Allah tentu mengangkat martabatnya dan membuat orang lain suka kepadanya. Dan barang siapa takabbur dan berbudi pekerti buruk maka akan jatuh di mata orng lain. Allahpun menaruh kebencian kepada orang lain terhadapnya. Akhirnya hampir tak seorangpun mau hormat atau berbelas kasihan kepadanya.
- Anakku ! tidak ada satu perkarapun yang lebih membahayakan seorang pelajar dari pada murka guru atau ulama. Oleh karena itu, anakku, jangan sampai membuat murka salah seorang guru atau berperilaku jelek di hadapannya. Karena murka guru itu minimal membawa akibat hampa tangan. Maka terimalah, anakku, nasehatku ini dan carilah ridho guru-gurumu, mohon do`a futuh kepada beliau-beliau, mudah-mudahan Allah berkenan mengabulkan doa beliau-beliau untukmu.
- Kalau kau sedang menyendiri, banyak-banyaklah memohon dan mendekatkan diri kepada Allah, untuk berkenan memberimu ilmu yang bermanfaat dan bisa mengamalkannya. Karena sesungguhnya Allah mendengar segala doa luas anugerah lagi maha pemurah.
D. Kewajiban-kewajiban terhadap teman
- Anakku, ingat anakkku ! kau sudah termasuk penuntut ilmu dan memilih teman-teman belajar. Mereka adalah saudara-saudaramu dan teman bergaulmu, maka jangan sampai menyakiti atau memperlakukan tidak baik terhadap salah satu di antara mereka.
- Anakku ! kalau duduk untuk belajar, jangan mendesak salah seorang di antara temanmu. Berilah ia keleluasaan tempat agar bisa duduk. Sebab mendesak-desak teman itu akan menyinggung perasaan, menimbulkan kebencian dan berpengaruh buruk. “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadmu : berlapang-lapanglah kamu dalam majlis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan kepadamu : Berdirilah. Maka berdirilah kamu niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
- Anakku ! jika salah seorang temanmu mengalami kesulitan mengenai suatu masalah pelajaran dan memohon penjelasan guru, maka simaklah jawaban beliau, barangkali kamu memperoleh pengetahuan baru dari penjelasan ulangnya. Dan jangan sekali-kali melontarkan kata-kata yang bernada menghina atau menampakkan raut muka mengejek terhadap pemikiran-pemikirannya.
- Anakku ! perna ditanyakan kepada Imam Abi Hanifah : bgaimana tuan mampu mencapai tingkat keilmuwan ini ? Jawab beliau : Saya tidak enggan member dan tak malu meminta.
- Jadi, anakku ! jangan suka memojokkan temanmu apabila mereka memohon penjelasan suatu masalah yang belum mereka mengetahui betul kepada guru. Dan hendaklah kau juga ikut mendengarkan penjelasan beliau kalau memang kamu menghendaki kebaikanmu sendiri.
- Anakku ! diantaa teman-temanmu tentu ada yang tinggal seasrama denganmu. Maka berusahalah untuk membuatnya tenang. Kalau sudah tiba waktu tidur, jangan bikin bising mereka dengan muthola`ah da mudzakaroh. Buatlah mereka tenang sebagaimana kau mencari ketenangan untukmu sendiri. Kalau sudah terbit fajar dan kamu sudah bangun untuk melakukan sholat fardhu, bangunkan juga temanmu dengan ara halus dan perlahan-lahan. Dan senantiasalah sholat berjamaah, karena sesungguhnya sholat berjamaah itu lebih utama dari pada sholat sendiri-sendiri.
- Anakku ! apabila salah seorang temanmu meminta bantuan untuk mengerjakan sesuatu yang tak mungkin dikerjakannya sendirian, maka jangan segan-segan membantunya. Dan jangan sekali-kali menunjukkan sikap telah berjasa atas bantuanmu itu.
- Anakku ! Rosulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah laksana sebuah bangunan yang saling menguatkan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya”.
C. Kewajiban-kewajiban terhadap kedua orang tua
- Anakku ! manakala kamu merasakan berat melayani ayah dan ibumu, maka sesungguhnya kewajiban mereka terhadapmu lebih berlipat ganda.
- Maka janganlah kamu menghardik mereka dengan kata-kata kotor, jangan membentak mereka. Dan berkatalah kepada mereka dengan perkataan mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan kasih sayang dan berdoalah : “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mengasuhku di waktu kecil”.
- Anakku ! lihatlah seorang bocah kecil dan kasih sayang kedua orang tuanya, makan minumnya, kesukaan-kesukaannya di siang dan malam, baik di waktu sehat maupun sakit. Kamu tentu bisa mengukur kadar beban kedua orang tuamu dalam mengasuhmu hingga tumbuh dewasa.
- Anakku ! saat ini. Dimana Allah memberiku pertolongan untuk turut mengasuhmu,kau senantiasa dalam kasih sayang ayahmu yang menanggung nafkahmu dengan segenap kemampuannya, beliau tak pernah pelit terhadap apa yang dimilikinya. Andaikata bukan karena kedua orang tuamu, tak mungkin kau bisa duduk di kelas di antara teman-teman belajarmu.
- Anakku ! setiap orang menginginkan dirinya bermartabat tinggi, berkedudukan tinggi, diintai Allah, dicintai orang lain dan berangan-angan untuk memperoleh keduaukan di atas orang lain. Tetapi yang namanya orang tua justru ingin anaknya lebih tinggi martabatnya, kedudukannya, pangkatnya, ketimbang dirinya sendiri. Lantas dengan apa kamu harus memperlakukan orang yang mau mendahulukanmu di atas dirinya sendiri ? dan lebih banyak berharap terhadapmu ketimbang terhadap dirinya sendiri ?
- Anakkku ! jangan sekali-kali membuat murka ayah dan ibumu, karena murka Allah menyertai murka kedua orang tua. Dan barang siapa dimurkai oleh Allah maka sungguh merugi di dunia dan akhirat
- Anakku ! patuhilah ayah dan ibumu. Jangan sampai menyalahi mereka kecuali bila memerintahmu untuk durhaka kepada Allah. Sebab, tidak ada patuh kepada makhluk untuk mendurhakai sang pencipta. “Dan telah kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam kondisi lemah di atas lemahdan menyapihnya dalam usia dua tahun. Hendaknya bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tua. Hanya kepada-Ku lah kamu kembali. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku, sesuatu tak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
- Anakku ! Sesungguhnya orang yang paling besar cintanya terhadapmu adalah ayahmu yang telah menangani pendidikanmu waktu kecil dan telah membawamu ke jalan kebenaran dalam mendidik, hingga kau termasuk sebagai penuntut pengetahuan agamis. Maka berusahalah untuk meerima nasehatnya, karena ayahmu lebih tahu tentang apa yang terjadi padamu, tentang apa yang bermanfaat bagimu dan apa yang merugikan. Dan Allahlah penuntunmu kepada petunjuk, kebenaran dan kebaikan.
B. Kewajiban-kewajiban terhadap sang pencipta yang agung dan terhadap Rosulullah SAW
- Anakku ! sesungguhnya Allahlah ang maha besar dan luhur yang telah menciptakan dan mewujudkanmu, dan yang telah mencurahkan nikmat-nikmat lahir maupun bathin kepadamu.
- Tidakkah kau sadari bahwa mula-mula kamu adalah air hina di dalam rahim ibumu. Lalu tak henti-hentinya kau mengalami proses berkat nikmat dan rahmat dari Tuhan, hingga ibumu melahirkanmu dalam wujud manusia sempurna. Dia memberimu mulut yang kau pergunakan untuk berbiara, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan akal pikiran untuk mengetahui mana yang bermanfaat dan mana yan berbahaya bagimu. “Dan Allah telah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tak mengerti apa-apa. Dan dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati, supaya kamu bersyukur”.
- Bukankah Dzat yang telah memberimu kenikmatan-kenikmatan itu sebagai anugerah dan kebaikan, mampu menariknya kembali bila kau membuat-Nya murka dan Dia benar-benar memurkaimu ?
- Anakku ! kewajiban yang pertama terhadap penciptamu yang maha agung adalah “Ma`RIFAT” melalui sifat-sifat sempurna-Nya, berkemauan tinggi untuk taat dan melaksanakan semua perintah-Nya dan meyakini sepenuhnya bahwa sesuatu yang baik itu adalah apa yang menjadi pilihan Allah untukmu. Bukan pilihanmu sendiri. Dengan demikian, jangan sampai keinginan dan kesenangan juga kepatuhan kepada makhluk baik mulia maupun hina itu menghambat ketaatanmu kepada Tuhan.
- Anakku ! diantara kemurahan Allah kepada hamba-Nya adalah mengutus paa Rosul. Semoga limpahan sholawat dan salam tetap mengaliri mereka. Untuk membimbing dan member petunjuk makhluk mengenai hal-hal yang dapat membawa kebaikan agama dan dunianya. Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib, yang berkebangsaan Arab dari keturunan Hasyim. Maka, sebagaimana halnya kamu harus taat kepada Allah yang telah menciptakanmu, kamu juga harus taat kepada Rosul-Nya yang mulia. “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rosul-Nya dan pemegang kekuasaan diantara kamu”. “ Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rosul-Nya maka Dia akan memasukkanya ke syurga yang di bawahnya mengalir sunga-sungai. Dan barang siapa yang berpaling maka Dia akan menyiksanya dengan siksa yang pedih”.
- Anakku ! sungguh Rosulullah SAW tidak pernah mengucap kata-kata dari hawa nafsu. Maka semua perintah dan larangan beliau adalah bersandar pada waktu Allah. Dengan demikian, mentaati beliau, adalah termasuk taat kepada Allah. “Katakanlah wahai Muhammad ! kalau kamu sekalian mencintai Allah maka ikutilah aku, nisaya Allah mencintaimu dan mengampunimu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang”.
- Anakku ! Tidaklah sempurna iman seseorang sehingga Allah dan Rosul-Nya lebih ia cintai ketimbang yang lain. Rosul bersabda : “Tidaklah beriman seseorang diantara kamu sehingga aku lebih dicintainya ketimbang orang tuanya, anaknya dan semua manusia”.
A. Pesan untuk bertaqwa kepada Allah
- Anakku ! Tuhanmu mengetahui apa yang tersimpan di hatimu, apa yang kau ucapkan dan melihat semua gerak-gerikmu. Maka bertaqwalah kepada Allah, anakku, jangan sampai Dia mengetahuimu berulah yang tidak diridhoi-Nya.
- Hindarilah murka Tuhan yang telah menciptakanmu, memberimu rezeki serta memberimu akal pikiran guna mengatur tingkah lakumu. (coba pikir) Bagaimana sikapmu ketika ayahmu mengetahui kamu melanggar larangannya ? Apakah kamu tidak takut bila ayahmu menghukum berat ? Maka hendaklah demikian pula sikapmu terhadap Allah. (Apalagi) Karena Dia meilhatmu tanpa sepengetahuanmu. Maka dari itu jangan sembrono terhadap perintah-Nya. Dan jangan suka panjang tangan (melanggar) terhadap apa yang menjadi larangan-Nya.
- Anakku ! sungguh, Tuhanmu itu sangat keras dan pedih siksa-Nya. Maka takutlah, anakku. Hindarilah murka-Nya. Jangan terbius oleh maha murah-Nya. Sebab sebenarnya Allah hanya masih memberi kelonggaran kepada yang dzalim, hingga kalau sudah berkenan menindak, maka sama sekali tak melepasnya.
- Anakku ! sesungguhnya di dalam berbakti kepada Allah itu terdapat suatu kenikmatan dan ketenangan yang tak bisa diperoleh selain dengan menempuh percobaan. Maka dari itu, anakku, jadikan baktimu terhadap Tuhan sebagai perobaa dalam beberapa hari, supaya bisa kau peroleh kenikmatan dan ketenangan itu. Dan kau buktikan kesungguhan nasehatku ini.
- Anakku ! mula-mula berbakti kepada Allah itu tentu kau rasakan berat. Namun tahan dan bersabarlah, nisaya bakti itu menjadi suatu kebiasaan bagimu.
- Anakku ! ingat kembali saat kau berada di kelas, belajar membaa dan menulis, masih disuruh membaa Alquran.bukankah saat itu kau benci terhadap kelas, guru dan ingin bebas mutlak. Nah, sekarang kamu sudah mencapai tingkat kesadaran, dimana telh kau rasakan memnfaat kesabaran dalam belajar di kelas dan kau ketahui bahwa gurumu tengah berupaya demi kemaslahatanmu sendiri.
- Maka dari itu, anakku, terimalah nasehatku dan bersabarlah dalam berbakti kepada Allah. Sebagaimana halnya kau bisa bersabar dalam belajar di kelas. Suatu saat kau akan mengeri manfaat nasehatku ini. Dan menjadi jelas manfaatnya ketika kau sudah mendapat pertolongan Tuhan untuk mengamalkan nasehat gurumu itu.
- Anakku ! jangan kau sangka bahwa bertaqwa kepada Allah itu terbatas pada sholat, puasa dan ibadah-ibadah semisalnya saja. Taqwa itu bisa masuk dalam segala hal. Maka bertaqwalah dalam beribadah. Jangan sembrono dalam menjalankannya. Bertaqwalah kepada Allah diantara teman-temanmu. Jangan sampai kamu menyakiti salah seorang dari mereka. Bertaqwalah di negaramu. Jangan bekhianat dan jangan memberi peluang pihak musuh untuk menguasainya. Bertaqwalah kepada Allah terhadap dirimu snediri. Jangan menyia-nyiakan kesehatanmu dan jangan berprilaku dengan selain yang terpuji.
- Anakku ! Rosulullah SAW telah bersabda : “ Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada. Dan ikutilah perbuatan jeek dengan keaikan, niscaya kebaikan itu akan meleburnya. Dan pergaulilah orang lain dengan pekerti yang baik”.
Nasehat untuk anak didik
A. Pesan untuk bertaqwa kepada Allah
- Anakku ! Tuhanmu mengetahui apa yang tersimpan di hatimu, apa yang kau ucapkan dan melihat semua gerak-gerikmu. Maka bertaqwalah kepada Allah, anakku, jangan sampai Dia mengetahuimu berulah yang tidak diridhoi-Nya.
- Hindarilah murka Tuhan yang telah menciptakanmu, memberimu rezeki serta memberimu akal pikiran guna mengatur tingkah lakumu. (coba pikir) Bagaimana sikapmu ketika ayahmu mengetahui kamu melanggar larangannya ? Apakah kamu tidak takut bila ayahmu menghukum berat ? Maka hendaklah demikian pula sikapmu terhadap Allah. (Apalagi) Karena Dia meilhatmu tanpa sepengetahuanmu. Maka dari itu jangan sembrono terhadap perintah-Nya. Dan jangan suka panjang tangan (melanggar) terhadap apa yang menjadi larangan-Nya.
- Anakku ! sungguh, Tuhanmu itu sangat keras dan pedih siksa-Nya. Maka takutlah, anakku. Hindarilah murka-Nya. Jangan terbius oleh maha murah-Nya. Sebab sebenarnya Allah hanya masih memberi kelonggaran kepada yang dzalim, hingga kalau sudah berkenan menindak, maka sama sekali tak melepasnya.
- Anakku ! sesungguhnya di dalam berbakti kepada Allah itu terdapat suatu kenikmatan dan ketenangan yang tak bisa diperoleh selain dengan menempuh percobaan. Maka dari itu, anakku, jadikan baktimu terhadap Tuhan sebagai perobaa dalam beberapa hari, supaya bisa kau peroleh kenikmatan dan ketenangan itu. Dan kau buktikan kesungguhan nasehatku ini.
- Anakku ! mula-mula berbakti kepada Allah itu tentu kau rasakan berat. Namun tahan dan bersabarlah, nisaya bakti itu menjadi suatu kebiasaan bagimu.
- Anakku ! ingat kembali saat kau berada di kelas, belajar membaa dan menulis, masih disuruh membaa Alquran.bukankah saat itu kau benci terhadap kelas, guru dan ingin bebas mutlak. Nah, sekarang kamu sudah mencapai tingkat kesadaran, dimana telh kau rasakan memnfaat kesabaran dalam belajar di kelas dan kau ketahui bahwa gurumu tengah berupaya demi kemaslahatanmu sendiri.
- Maka dari itu, anakku, terimalah nasehatku dan bersabarlah dalam berbakti kepada Allah. Sebagaimana halnya kau bisa bersabar dalam belajar di kelas. Suatu saat kau akan mengeri manfaat nasehatku ini. Dan menjadi jelas manfaatnya ketika kau sudah mendapat pertolongan Tuhan untuk mengamalkan nasehat gurumu itu.
- Anakku ! jangan kau sangka bahwa bertaqwa kepada Allah itu terbatas pada sholat, puasa dan ibadah-ibadah semisalnya saja. Taqwa itu bisa masuk dalam segala hal. Maka bertaqwalah dalam beribadah. Jangan sembrono dalam menjalankannya. Bertaqwalah kepada Allah diantara teman-temanmu. Jangan sampai kamu menyakiti salah seorang dari mereka. Bertaqwalah di negaramu. Jangan bekhianat dan jangan memberi peluang pihak musuh untuk menguasainya. Bertaqwalah kepada Allah terhadap dirimu snediri. Jangan menyia-nyiakan kesehatanmu dan jangan berprilaku dengan selain yang terpuji.
- Anakku ! Rosulullah SAW telah bersabda : “ Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada. Dan ikutilah perbuatan jeek dengan keaikan, niscaya kebaikan itu akan meleburnya. Dan pergaulilah orang lain dengan pekerti yang baik”.